WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Gerindra Ingin Rangkul Banyak Partai ke Koalisi Prabowo

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto
JAKARTA, JMI -- Menjelang pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Partai Gerindra rajin melakukan penjajakan ke partai-partai. Bahkan, mereka lebih intens mengunjungi partai politik di luar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Menurut Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, pihaknya ingin mengajak partai politik lain bergabung dalam koalisi, tak hanya PKS dan PAN. Karena itu, menurut Dasco, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terus menjajaki komunikasi dengan partai yang belum memutuskan arah koalisi.

"Kami ingin mengajak partai sebanyak-banyaknya untuk membangun koalisi menghadapi Pilpres 2019, termasuk Partai Demokrat," ujar Dasco saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (19/7).

Kemudian terkait nama cawapres pendamping Prabowo Subianto bersama PKS dan PAN, Dasco mengakui belum ada kesepakatan. Kendati demikian, sudah ada nama-nama yang masuk pembahasan, di antaranya mantan gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta nama-nama lainnya yang beredar saat ini. Menurut Dasco, dengan belum adanya kesepakatan soal cawapres, peluang untuk partai politik lain masih terbuka.

"Soal cawapres sampai saat ini belum ada nama yang disepakati. Jadi, semua masih terbuka peluangnya. Kami akan terus komunikasikan sehingga ada titik temu koalisi yang baik untuk membangun negara dan bangsa," harap Dasco.

Oleh karena itu, Dasco memahami mengapa PAN dan PKS membantah telah sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai capres yang akan diusung koalisi pada Pilpres 2019. Karena, kata dia, kesepakatan mengusung Prabowo harus dibawa terlebih dahulu pada rapat internal partai masing-masing, tidak bisa langsung. Namun, Dasco tetap optimistis pada akhirnya, baik PKS maupun PAN, bakal sepakat mengusung Prabowo Subianto.

"Mereka juga harus membicarakannya di internalnya masing-masing. Tapi, saya yakin mereka akan sepakat mendukung Pak Prabowo sebagai capres," tutur Dasco.

Sementara itu, mengenai pertemuan Prabowo Subianto dengan politikus PDI Perjuangan, Puan Maharani, kata Dasco, sebenarnya sudah lama direncanakan. Namun, karena kesibukan keduanya, baru terlaksana beberapa hari lalu.

Menurutnya, pertemuan dua elite politik itu dalam rangka silaturahim. Menurut Dasco, pembicaraan mereka tidak jauh dari politik.

"Detailnya saya tidak tahu, mereka berdua yang tahu. Tapi, tentu tidak jauh dari soal politik yang dibicarakan," kata Dasco

Selain itu, Gerindra juga sempat melakukan penjajakan dengan Partai Demokrat. Bahkan, dikabarkan ada dorongan Prabowo Subianto akan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk Pilpres 2019.

Puncaknya, Prabowo berencana melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), untuk membahas Pilpres 2019, tapi tidak terlaksana karena SBY harus dirawat di rumah sakit. Meski demikian, Prabowo tetap mengunjungi presiden keenam RI itu di RSPAD Gatot Soebroto, Rabu (18/7).

Dalam kunjungannya, Prabowo berpesan agar SBY tetap memperhatikan kesehatannya di tengah-tengah kesibukannya sebagai seorang ketua partai. Apalagi, disebutnya, umur SBY tidak lagi muda sehingga harus bisa berkompromi dengan kesehatan. Kemudian, sebagai sesama ketua umum partai politik, Prabowo memahami kesibukan SBY.

"Saya ingatkan, Bapak itu bukan komandan batalion lagi. Jadi, harus agak santai," pintanya.
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Peringatan Hari Santri 2024, Tingkat Kabupaten Subang Bertempat di Alun-alun Subang

Subang, JMI  - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., didampingi oleh Ketua Dharma Wanita Pe...