Priyadi, Humas RS Gatoel Mojokerto bersama Hadak Gondrong, Koordinator LSM GAKK usai Jumpa Pers |
Menurut Dr Noer, pertama kali datang, pasien bersama keluarganya ke IGD RS Gatoel. Saat itu, pasien mengeluh gatal pada selakangan dekat kelamin. Setelah didiagnosa, ternyata pasien menderita tumor pembuluh darah. "Melihat kondisi pasien yang memprihatinkan dan perlu pertolongan. Pihak rumah sakit melalukan pertolongan dengan tindakan menjahit pada selakangan yang luka, bukan tindakan operasi," jelas Noer.
Masih Noer, setelah itu pasien diperbolehkan pulang, dan selanjutnya rawat jalan. Satu minggu kemudian, selakangan yang dijahit terjadi pendarahan aktif akibat digaruk pasien atau faktor lain.
Dengan kondisi luka yang semakin parah, pasien di rujuk ke Poli Bedah, dan selanjutnya di lakukan operasi.
Namun sebelum dilakukan tindakan operasi terhadap pasien, pihak RS Gatoel meminta persetujuan keluarga Dan pihak keluarga yang di wakili adik pasien, menyatakan setuju dilakukan tindakan operasi. Pada selakangan pasien, tumbuh tumor himalium dan saat itu terjadi pendarahan hebat serta kaki pasien dalam kondisi bengkak, " Di samping itu, pasien juga punya riwayat penyakit jantung stadium 4," terang Noer.
Lebih lanjut Noer menjelaskan, usai operasi, pasien tampak baik-baik dan di pindahkan ke ruang pemulihan. Bahkan, pasien sempat ngobrol dengan pasien lain yang juga sama usai pdioperasi. Namun nyawa seseorang hanya Allah SWT yang tahu. Seperempat jam sebelum meninggal, pasien mengalami kejang-kejang, " Kejang itu persoalan yang sering datang pada pasien setelah operasi, sakit apapun itu. Kadang setelah operasi seseorang tampak baik-baik saja, namun tiba-tiba kejang, dan akhirnya meninggal dunia, seperti yang terjadi pada pasien beberapa waktu lalu," pungkas Noer yang didampingi Priyadi Humas dan beberapa pejabat RS Gatoel.
ARIE/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar