Pasalnya, keberadaan alat berat tiba dilokasi pada hari Minggu (8/7) sekira Pagi pukul. 03.00 WIB itu masuk ke wilayah area perkebunan mereka dinilai tak beretika masuk pada area perkebunan warga tanpa kompromi atau koordinasi dengan warga setempat.
Sontak akibat munculnya alat berat dilahan perkebunan itu, warga merasa geram. Spontan tanpa dikomandoi mereka menghadang beramai ramai berkumpul dilokasi keberadaan alat berat tersebut, tepatnya di blok Cilulumpang Kp. Ciuber RT.003/02 Desa Pasirkacapi Kecamatan Maja Kabupaten Lebak.
Ocin, salah seorang warga setempat mengatakan, dirinya mengaku kaget tiba-tiba alat berat bisa masuk dan sudah berada di lahan perkebunan miliknya.
"Kami sama sekali tidak tau, kenapa alat berat tersebut bisa masuk dan berada di area perkebunan kami," ujarnya kepada JMI, Senin (9/7).
Informasi didapat, diketahui alat berat tersebut diduga milik salah satu kontraktor dari PT. Bintang Energi Lestari (BEL). Kuat dugaan alat berat itu sengaja diturunkan untuk melakukan pengosongan lahan kebun milik warga.
Menanggapi dilematis warga, Kepala Desa (Kades) Desa Pasirkacapi, H. Jamhadi mengungkapkan, seharusnya sebelum alat berat itu diturunkan, pihak perusahaan berkoordinasi terlebih dahulu. Jangan asal menaruh sembarangan agar tidak membuat warga desanya resah.
"Tindakan pengusaha tersebut sangat tidak ber-etika. Kami tidak bermaksud menjegal dengan datangnya alat berat itu ke daerah kami, tapi sebagai perusahaan yg punya etika, seharusnya mereka berkoordinasi dulu dengan pihak pemerintah setempat," keluhnya.
Pantauan dilapangan, hingga hari ini, Senin 8 Juli 2018 puluhan warga masih nampak terlihat berkumpul disekitar lokasi keberadaan alat berat.
Hingga berita ini diterbitkan, sejauh ini belum ada keterangan yang disampaikan langsung baik dari pihak perusahaan maupun pihak kontraktor.
REVAL/NIZAR/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar