Ilustrasi tk |
"Kami merasa dipermalukan di depan orang tua murid yang lain nya yang hendak mengambil raport. Hanya dikarenakan kurang nya biaya admistrasi yang belum kami lunasi yang hanya kurang Rp 200.000 (dua ratus ribu rupiah), Padahal sehari sebelum pembagian raport kami sudah menemui pengasuh TK Paud Bahari Al-Islam untuk meminta sabar beberapa hari untuk kami bisa melunasinya.
Dan kami tidak menyangka kalau hari ini pengasuh tersebut (umi) kembali menanyakan tunggakan tersebut kepada kami dan itu pun tidak secara pribadi melainkan didengar oleh orang lain, Yang kami sayangkan bukan masalah uang tunggakannya tapi masalah harga diri yang terasa amat malu pada saat itu karena didengar oleh orang lain," Ujarnya.
Terpisah saat tim media JMI bertemu dengan kepala sekolah TK Paud Bahari Al-Islam dikediaman Bapak Zulkipli dia membantah dugaan masalah mengenai saat pengasuh TK paud (umi) yang ingin mempermalukan wali murid didepan orang tua murid yang lainnya.
Dia mengatakan pengasuh tersebut bukan hanya mengatakan hal itu kepada yang melaporkan saja melainkan kepada orang tua murid yang lainnya juga dan dia juga mengatakan bahwa itu memang cara bicaranya dan logatnya yang seperti itu. Ketua LSM setempat menyayangkan perkataan pengasuh tersebut terhadap wali murid yang membuat mereka merasa malu didepan orang tua murid yang lainnya.
"Kami bukan tidak mau membayarnya berhubung pada saat ini memang kebutuhan ekonomi yang menjadi salah satu alasan mengapa kami masih mempunyai tunggakan uang sekolah anak."
ROBINSAH/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar