Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali |
Bandara Ngurah Rai sudah beroperasi normal sejak Jumat pukul 14.30 WITA.
Dalam keterangan resmi AirNav Indonesia di Jakarta, Jumat, keputusan dibukanya kembali bandara sesuai dengan hasil Rapat Evaluasi Penanganan Dampak Erupsi Gunung Agung (VA) terhadap operasi penerbangan di Bandara Ngurah Rai yang dilakukan Jumat siang ini dengan dipimpin Kepala Kantor Otoritas Bandara Wlayah IV dan dihadiri seluruh pemangku kepentingan Bandara Ngurah Rai.
AirNav Indonesia kemudian menerbitkan NOTAM A 2552/18 kepada seluruh stakeholder penerbangan untuk menyampaikan beroperasinya kembali bandara mulai pukul 14.30 WITA. Bandara Ngurah Rai sebelumnya ditutup sejak Jumat dini hari pukul 03.00 WITA akibat sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Agung.
Dalam rapat tersebut, Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar menyampaikan bahwa Status VONA (Code Colour ORANGE) per pukul 16.00 WITA UTC tgl 28 Juni 2018. Selain itu, SIGMET ketinggian erupsi mencapai ketinggian 23.000 feet kaki, bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 15 Knots. Tidak ada indikasi sebaran abu vulkanik menutupi ruang udara bandara.
Berdasarkan data observasi Station Meteorologi Kelas I Ngurah Rai DPS tidak teramati adanya abu vulkanik di Bandara Ngurah Rai (nil VA).
Secara ploting (poligon) sebaran abu vulkanik per pukul 13.25 WITA pada Jumat ini tidak menutupi koordinat Bandara Ngurah Rai.
Airnav Indonesia Cabang Denpasar menyampaikan bahwa pemanduan penerbangan/pelayanan lalu lintas udara dari dan menuju Bandara Ngurah Rai dilakukan dengan menghindari "Ploting Area" (poligon) yakni area sebaran abu vulkanik yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan.
Jika dilakukan "open aerodrome", pelayanan lalu lintas udara tidak ada masalah.
0 komentar :
Posting Komentar