 |
| Ilustrasi |
“Satu pelaku yaitu ADA, 16, warga Cirendeu adalah mantan pelajar SMA N 10 yang belum lama ini dikeluarkan atau drop out dari sekolah karena kasus serupa yaitu tawuran, ” kata Kapolres Tangsel AKBP Ferdy Irawan didampingi Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Tangsel Ajun Komisaris Polisi (AKP) Alexander Yurikho, Selasa (29/5/2018).
“Kamu dikeluarkan dari sekolah karena apa?,” tanya AKP Alexander Yurikho, sambil menepuk bahu pelaku yang kemudian dijawab. “Gara-gara tawuran sekolah,” ucap ADA sambil menundukan wajahnya.
Dalam aksi itu seorang warga bernama Muhamad Zaelani Sidiq (21) terluka parah, pergelangan tangan kanannya putus. Siang harinya sekitar pukul 13.00 WIB, Sabtu (26/5) polisi langsung menangkap pelaku pengeroyokan serta penganiayaan terhadap Zaelani.
Tersangka AS alias Cepot (19), pentolan Geng Lestari mengaku telah memukul punggung korban menggunakan stick golf.
Setelah, dua jam kemudian polisi juga mengamankan ADA, 16, yang menyabet senjata tajam sejenis arit ke korban hingga pergelangan tangan Zaelani terputus.
“Korban ketika terjadi tawuran bermaksud mengajak pulang adiknya agar tidak ikut tawuran. Tapi dikira pelaku ikut-ikutan,” terangnya.
Kedua pelaku langsung diamankan beserta barang bukti senjata tajam jenis arit dan stick golf yang dipergunakan untuk tawuran.
Polisi akhirnya menetapkan atas perbuatan pelaku dijerat Pasal 170 Ayat 2 ke 2 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan korbannya luka berat dan atau cacat. Pelaku terancam kurungan penjara maksimal 9 tahun. (anton/b)
0 komentar :
Posting Komentar