Purnaji, Kades Sukosari, Kecamtan Trawas Kabupaten Mojokerto bersama Kegiatan Ruwat Desa |
MOJOKERTO, JMI - Ungkapan dan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bisa dilakukan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menggelar ruwat desa atau yang lebih dikenal dengan sedekah desa. Seperti yang dilakukan warga masyarakat Desa Sukosari. "Atas keselamatan, kesehatan dan rejeki, yang melimpah, yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa, warga masyarakat mengadakan Ruwat Desa, Demikian yang dikatakan Purnaji, Kepala Desa Sukosari, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
Menurut Purnaji, ruwat desa merupakan kebiasaan atau adat istiadat warga Desa Sukosari sebagai bentuk rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa dengan menggelar sedekah desa. "Ruwat desa dilaksanakan di makam leluhur desa yakni Mbah Sentono. Menurut para sesepuh desa, Mbah Sentono merupakan orang pertama yang mbabat alas (Menempati,Red) Desa Sukosari," jelas Purnaji, saat dikonfirmasi JMI dikantornya, Senin (16/4/2018).
Masih Kades, acara sedekah desa dimulai dengan mengarak ancak (Gunungan, red) yang berisi berbagai makanan dan buah-buahan menuju Punden Mbah Sentono. Dengan diiringi drum band dan dikawal keamanan baik dari, Kepolisian, Koramil, Satpol PP, Linmas dan relawan Macan Putih, acara sedekah desa berjalan lancar, aman dan kondusif.
Nampak hadir dalam acara ruwat desa, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), Iwan Abdillah, Camat Trawas, Gatot, Kapolsek dan anggota, Danramil dan anggota, Sekcam, Kasipem, Pol PP, Kepala Desa dan Perangkat se Kecamatan Trawas yang tergabung dalam AKD, Tokoh Masyarakat dan undangan.
Dalam acara ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Sukosari menggelar Campursari dan Wayang Kulit Langgeng Budaya dari Keret, Kabupaten Sidoarjo dengan lakon Bimo Suci. Sebuah keinginan agar warga masyarakatnya bisa hidup, Gemah Ripah Loh Jinawi, Ayem Tentrem Kerto Raharjo.
RYAN/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar