SUBANG, JMI - Upaya polres subang dalam melakukan tindakan dari awal sejak saya mulai masuk ke Polres Subang sudah komit menyatakan tabuh genderang perang terhadap peredaran Narkoba, Apalagi terhadap minuman keras (miras) pihak nya akan melakukan upaya menambah jumlah personil, pada waktu-waktu khusus terutama pada sabtu malam minggu yang di anggap rawan,hampir setiap malam juga ada saja anggota kami merazia minuman keras oplosan 5 sampai 30 botol miras rutin tiap hari yang di dapat. Untuk itu kita lakukan operasi pada skala masif oleh polsek-polsek termasuk polres.
Menurut Kapolres Subang, AKBP Muhammad Joni ketika di wawancara oleh awak JURNAL MEDIA Indonesia Polres Subang beserta jajarannya baik tim unit Narkoba maupun seluruh polsek-polsek di Kab. Subang akan cegah dan melakukan tindakan untuk berantas miras oplosan.
Pada operasi terakhir saja kita berhasil mengamankan 222 botol miras,7 liter tuak dan ada beberapa jenis gembling yang biasa nya di gunakan untuk di oplos dan untuk di campur sebagai bahan oplosan, bisa saja oplosan nya bermacam-macam dengan menggunakan AUTAN atau dicampur dengan nenggunakan alkohol 90 persen atau juga bisa saja di campur dengan minuman lain yang sangat berbahaya bila di komsumsi dan bisa menyebabkan oran meninggal dunia.
Selanjutnya kepada para pemilik yang mengedarkan minuman keras di terapkan pasal tindakan pidana ringan (tipiring) dan apabila mereka terindikasi dan telah terbukti melakukan secara aktif, baik perusahaan maupun home industri, kami akan menindak tegas dan akan menerapkan undang-undang (UU) kesehatan dan UU pangan,yang ancaman hukuman nya 5 tahun penjara," ungkap nya.
Berbagai barang bukti minuman keras telah di perlihatkan dan di amankan dari hasil razia anggota nya, tentu nya untuk antisipasi polres subang beserta jajaran nya. kepada penjual-penjual tingkat warung yang menjual eceran-eceran di jalanan, kita lakukan oprasi yang kita laksanakan secara kontinyu agar bisa mencegah akibat dari sangat bahaya nya miras oplosan, Rabu (11/4/2018) tempat Mapolres Subang.
AGUS HAMDAN/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar