Pentagon JMI - Militer Amerika Serikat sedang diterpa skandal. Sebuah akun Dropbox rahasia memuat ratusan foto bugil tentara perempuan AS dari lima cabang angkatan bersenjata. Ini dilaporkan langsung oleh Vice News pada pekan lalu.
Dalam folder Dropbox rahasia yang bernama "Hoes Hoin", ada 267 gambar secara keseluruhan dan tiga subfolder untuk kategori perempuan tertentu.
Beberapa foto memperlihatkan para tentara perempuan menunjukkan tanda pengenal dan seragam mereka. Sebagian foto menampilkan perempuan mengenakan pakaian militer. Terdapat juga beberapa foto dan gambar yang diambil oleh orang lain.
"Hal itu telah dilaporkan melalui NCIS dan tindakan yang tepat telah dilakukan," kata Christopher Harrison, juru bicara Korps Marinir, kepada Military Times.
Sebuah grup Facebook yang eksklusif bernama Blame Marines United (Non-Butthurt Edition) yang pertama kali memberi tautan Dropbox tersebut. Sekitar 400 anggota masuk dalam grup Blame Marines United.
Dari pihak Facebook telah menutup grup tersebut, setelah seorang veteran Korps Marinir, Erin Kirk Cuomo, melaporkan adanya aktivitas tersebut.
Cuomo yang merupakan salah satu pendiri #NotinmyMarineCorps, sebuah kelompok advokasi, merasa kecewa dengan kegagalan militer mengidentifikasi dan menutup grup tersebut. Ini merupakan kedua kalinya Marinir AS berurusan dengan skandal foto telanjang.
Atas kasus ini Kongres harus mengeluarkan undang-undang tentang penyebaran gambar intim yang tidak pantas pada Desember 2017. Tindakan membagikan dan menyebarkan gambar tersebut menjadi tindakan pidana. Pelaku dapat dikenai hukuman militer dan dikeluarkan dengan tidak hormat.
Sebanyak 97 marinir yang terlibat dalam skandal itu juga telah diadili.
Dana sebesar 18 juta dollar AS atau Rp 247 miliar dikucurkan untuk menangani skandal foto telanjang agar tidak tersebar lebih luas.
Juru bicara Pentagon, Carla Gleason, mengatakan, Kementerian Pertahanan terus memantau dan memeriksa aktivitas media sosial. "Namun, karena platform media sosial terus berkembang, tantangannya tetaplah menjadi waspada serta mengidentifikasi korban cyberbullying dan pelaku pelanggaran," katanya.
Sementara itu, juru bicara Dropbox menyatakan, tautan yang berisi gambar tersebut telah dihapus. "Jika kami menemukan pelanggaran, kami akan mencabut konten dan apabila diperlukan, akan mengambil tindakan lain, seperti melarang konten itu dan atau melaporkan kepada penegak hukum," ucapnya.
KPS/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar