JMI - Bersepeda kerap mendapat tudingan miring, di antaranya menurunkan kesuburan pria. Namun sebuah penelitian terbaru menepis jauh-jauh tentang hal ini. Studi yang dilakukan terhadap pesepeda pria berusia lanjut ini justru menunjukkan mereka memiliki kadar testosterone lebih tinggi dibanding pria yang lebih muda.
University of Birmingham dan King's College London membuat kesimpulan setelah peneliti dari merekrut 125 pesepeda amatir berusia 55-79 tahun, baik pria maupun wanita.
Untuk pria, mereka diminta bersepeda sejauh 100 km dalam kurun 6,5 jam, sedangkan untuk wanita mereka harus bisa menempuh jarak 60 kam dalam kurun 5,5 jam.
Rata-rata partisipan sudah terbiasa bersepeda selama 26 tahun. Mereka dibandingkan dengan 75 orang sehat berusia 57-80 tahun dan orang dewasa muda yang sehat berusia 20-36 tahun.
Secara mengejutkan, kadar testosterone pada pesepeda pria dilaporkan sama dengan yang berusia paruh baya. Tak hanya itu, massa otot pria-pria ini juga dikatakan sama dengan orang-orang berusia 20-an, kendati pada umumnya lansia kehilangan massa otot sebanyak 2 persen pertahun.
Sedangkan untuk pesepeda wanita, dampak yang terlihat jelas adalah lemak tubuhnya yang hanya mencapai 28 persen, padahal pada pembandingnya, kadar lemak mereka mencapai 40 persen.
Namun temuan paling mengejutkan menurut peneliti adalah sistem kekebalan dari para pesepeda. Sebab organ bernama thymus, yaitu yang bertugas membuat sel-sel imun yang disebut sel T tidak mengalami penyusutan, padahal pada umumnya organ ini telah menyusut sejak berusia 20 tahun.
Dengan kata lain bersepeda terbukti mampu mencegah menopause pada pria dan memperlambat proses penuaan, termasuk melindungi mereka dari infeksi.
Kendati demikian peneliti berkeyakinan penundaan penuaan tidak hanya bisa diperoleh dari bersepeda saja, tetapi segala jenis olahraga.
Menurut pnjelasan Prof Janet Lord "Sejak jaman Hipokrates sudah dikatakan bahwa olahraga adalah obat terbaik bagi manusia, tetapi pesan itu seakan-akan menghilang ditelan zaman dan masyarakat kita dewasa ini adalah masyarakat yang sedenter (lebih banyak duduk),"
"Temuan ini juga menekankan bahwa pesepeda tidak berolahraga karena mereka sudah sehat, tetapi sebaliknya, mereka sehat karena mereka telah berolahraga dalam sebagian besar usianya. Tubuh mereka dapat tumbuh dengan optimal dan terbebas dari masalah-masalah yang muncul karena kekurangaktifan fisik. Jadi jika Anda menghilangkan aktivitas itu, dijamin kesehatan Anda juga akan cenderung menurun," tegas peneliti lain, Prof Stephen Harridge.
DTK/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar