PT. KAI |
Dalam pertemuan dengan media di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (1/2), Executive Vice President KAI Daop I Jakarta Dadan Rudiansyah, memaparkan waktu kedatangan KA rata-rata hanya mengalami keterlambatan 10-15 menit atau sekitar 16 persen terlambat tiba.
"Persentase ketepatan waktu pemberangkatan ini mengalami peningkatan dari tahun 2016, yaitu 95 persen, dan penurunan keterlambatan kedatangan 29 menit," kata Dadan.
Ia menjelaskan pengoperasian KA dengan ketepatan waktu tersebut tentunya berkaitan erat dengan sarana perkeretaapian. Di tahun 2017, angka gangguan sarana KA menurun, khususnya pada sarana kereta.
KAI Daop 1 Jakarta mencatat pada 2017 terdapat 88 gangguan kereta, 68 gangguan untuk sarana gerbong, dan 39 untuk sarana lokomotif. Sementara itu pada 2016, terdapat 144 gangguan kereta, 50 gangguan gerbong, dan 68 gangguan lokomotif.
Daop 1 Jakarta juga melakukan peremajaan sarana demi meningkatkan kualitas perjalanan KA. Pada tahun lalu, PT KAI Daop 1 Jakarta meluncurkan KA Jayakarta Premium, yang sebelumnya adalah KA Gaya Baru Malam Selatan (GBMS) tambahan relasi Pasar Senen-Surabaya Gubeng. Kemudian KA Krakatau (relasi Merak-Blitar) menjadi KA Singasari (Pasar Senen-Blitar).
Inovasi pun tak luput mengalami peningkatan. Selama tahun 2017, Daop 1 Jakarta melakukan beberapa inovasi, baik dalam hal inovasi teknologi maupun pelayanan.
Selain itu, KAI juga memberlakukan "e-boarding pass" sehingga penumpang KA tidak perlu repot mencetak tiket di mesin Check In Counter (CIC).
Ada pun selama 2017 ini, PT KAI Daop 1 Jakarta sudah memberangkatkan 18.566.930 penumpang yang terbagi dari penumpang KA kelas Eksekutif, Bisnis, Ekonomi, KA Lokal Eksekutif, KA Lokal Komersial, dan KA Lokal Non Komersial.
Di tahun 2018, KAI Daop 1 Jakarta menargetkan volume penumpang sebesar 17.204.630. Target ini memang mengalami penurunan dari pencapaian 2017 karena KA Lokal yang dikurangi dan beralih pada ekspansi KRL Commuter sampai ke Cikarang dan Rangkas Bitung.
JMI/ant/amin/red
0 komentar :
Posting Komentar