Julian Kelly Kambu |
Aksi tersebut bertujuan mencari dana guna meringankan penderitaan yang dialami korban gizi buruk dan campak yang terjadi di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.
Dana yang digalang akan disalurkan sebagai bantuan kepada korban gizi buruk dan campak yang melanda Kabupaten Asmat, Papua. Setidaknya sudah 100 Jiwa yang dilanda gisi buruk dan campak sehingga meninggal dunia. Ini membawa kesedihan mendalam bagi masyarakat Papua.
Julian Kelly Kambu menyatakan dirinya ikut berpatisipasi karena panggilan moral dan melihat suatu menderitaan kehidupan dari generasi anak - anak Papua.
"Menurutnya, cukup hebo. Ini sudah menjadi bencana nasional, bahkan NKRI pun turut dipermalukan di luar negri. Data kompas membuktikan bahwa sudah 100 jiwa meninggal dunia dan penyakit itu meliputi, " humbar kelly
Sebagai anak negeri kami merasa bertanggung jawab terlepas dari pro dan kontra melihat apa penyebabnya.
Untuk itu, dirinya memberikan spirit kepada komunitas itu karena mereka begitu pekah melihat apa yang harus diberikan kepada korban gizi buruk dan campak di Asmat.
"Ia berharap agar pemberian bantuan bisa disalurkan meski Gebernur Papua Barat telah menggerakan, tetapi yang ada di Wilayah Sorong Raya dapat dikoordinir dan dijembatani oleh Komunitas Yamakar, "terangnya.
"Namun demikian, Yamakar segera melakukan rapat interen menyurati dan meminta rekomendasi dari Walikota Sorong, Bupati Sorong, Bupati Maybrat, Bupati R4, Bupati Tambrauw, BUMN, BUMD dan seluruh mitra stekolder agar menyalurkan bantuan dana untuk Asmat.
Bila perlu didampingi oleh salah satu pemeritahan untuk menyerahkannya sebagai wujud kepedulian dan partisipasi.
Terlepas dari pemerintahan kita melihat secara kemanusiaan karena yang menjadi korban adalah anak - anak papua yang hitam dan berambut keriting seperti saya. Mereka meninggal begitu saja, " ungkapnya kepada awak media.
Oleh sebab itu, bantuan datang silih berganti dan kami di Wilayah Sorong Raya secara moral harus menggerakan semua komponen.
Kalau hanya satu dua jiwa yang menjadi korban mungkin kami anggap itu hal biasa, tapi kalau sudah diatas 100 jiwa ini berlanjut dan akan mengores batin.
Sementara dana yang sudah terkumpul Sebesar Rp. 30.000.000. Dana ini transparan dan akan di ekspos melalui beberapa media, " pungkasnya.
DW/JMI/Red
0 komentar :
Posting Komentar