WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Indonesia Darurat Narkoba, Anggaran BNN Rp 1,3 T Sangat Kurang

Ilustrasi
JMI - Komitmen mencegah dan memberantas narkoba diyakini tidak cukup dengan retorika tetapi dibutuhkan dukungan anggaran kuat baik dari pemerintah maupun parlemen atau DPR. Sebab itulah pemerintah harus menerbitkan peraturan mengenai Indonesia Darurat Narkoba.

Sistem anggaran di Badan Narkotika Nasional (BNN) perlu di dorong dalam bentuk peraturan pemerintah mengenai Indonesia Darurat Narkoba yang mencakup salah satunya mengenai penggunaan anggaran BNN melalui sistem dana siap pakai.

Praktisi anti narkoba yang juga Ketua Yayasan Generasi Indonesia Emas, Arya Maulana mengatakan, sudah seharusnya menggunakan dana siap pakai yang disediakan oleh pemerintah dalam anggaran BNN.

"Tidak mungkin kita menangani darurat narkoba menunggu anggaran yang menggunakan prosedur normal," ujar Arya di Jakarta, Selasa (6/2).

Menurut Arya, anggaran yang dikelola BNN pada APBN 2017 kurang lebih Rp 1,3 triliun sangat kurang mengingat negara Indonesia terdiri dari ribuan pulau. Karena bisa saja para pengedar narkoba masuk melalui pesisir laut.

“Sangat logis anggaran BNN pada APBN 2017 sebesar 1, 3 triliun dinaikkan minimal menjadi 5 triliun untuk mengatasi Indonesia darurat narkoba karena ini menyangkut hidup masyarakat Indonesia termasuk masa depan generasi muda Indonesia," pinta Arya.

BNN memiliki tugas yang sangat berat karena ancaman di Indonesia yang berat adalah narkoba di mana mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerugian harta benda, dan dampak psikologis, bahkan mampu menghancurkan satu generasi atau lost generation.

Para mafia narkoba tak masuk ke dalam wilayah Indonesia begitu saja. Sebelum memasok anggota mereka terlebih dahulu mempelajari dan menyelidiki situasi baik keamanan, personal, hukum dan perundang-undangan negara Indonesia, bahkan peralatan yang dimiliki oleh aparat penegak hukum Indonesia.

Arya pun mengingatkan, wilayah Indonesia yang luas terdiri dari 17 ribu pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Jumlah populasinya mencapai sekitar 250 juta orang

"Ini pasar narkoba, pasar yang luar biasa menjanjikan. Ribuan pulau yang tersebar yang dimiliki Indonesia rupanya dimanfaatkan menjadi titik masuk yang strategis bagi mafia narkoba untuk memasok barang haram tersebut ke dalam wilayah Indonesia," terang Aryo.

JMI/Rmol/red
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Kunjungan Kerja Ketua Bhayangkari Cabang Polres Subang ke Pengurus Ranting Bhayangkari Polsek Subang Sebagai Ajang Silaturahmi

Subang, JMI - Tatap muka ketua Bhayangkari cabang Subang bersama jajaran dalam rangka kunjungan kerja ke pengurus Bhayangkari r...