Gizi Buruk Suku Asmat |
Idrus mengatakan, masyarakat Asmat yang terkena campak dan gizi buruk tinggal di wilayah yang terisolasi dengan kondisi alam sebagian besar berupa rawa-rawa. Kondisi itu membuat cara hidup dan kehidupan mereka menjadi rentan terkena penyakit. Misalnya, rumah dibangun di atas rawa dan meminum air hujan tanpa dimasak.
"Karena tanahnya rawa, mereka bergantung pada tadah hujan dalam mencukupi kebutuhan air. Makanan utama mereka sagu, ubi dan talas," tuturnya.
Pola kehidupan mereka juga menyebar, tidak berkumpul, yang ada di 23 distrik. Sebagian besar dari mereka hidup berpindah-pindah.
"Mereka bekerja untuk mendapatkan makanan. Setelah ada makanan, mereka berhenti bekerja. Setelah makanan habis, baru bekerja lagi," katanya.
Perkembangan terakhir penanganan kejadian luar biasa campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat adalah terdapat 72 orang meninggal dunia. Dari penelurusan tim di 196 kampung di 22 distrik yang ada di Kabupaten Asmat, sudah ada 12.883 anak yang terlayani.
JMI/Idrus/red
0 komentar :
Posting Komentar