WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Program Gebrak Pakumis (PGP) Unggulan Kabupaten Tangerang Tak Tepat Sasaran & Bermasalah



Tangerang, JMI.Com - Program Gebrak Pakumis (PGP) unggulan Kabupaten Tangerang Tahun 2017 terkesan makin amburadul dan banyak kalangan menduga tidak tepat sasaran dan terindikasi bermasalah.

Program Gebrak Pakumis (PGP) yang katanya program unggulan ternyata menjadi dilema bagi penerima manfaat seperti di Kp. Daon Lembur Desa Daon Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang.
Ditemani oleh Ketua Rt.004/005 Bpk. Mustofa, kami mendapati MCK salah satu penerima manfaat dibuat seadanya seperti tampak dalam gambar, bahkan ada beberapa rumah yang belum dibuatkan Mandi Cuci Kakus (MCK), setelah kami wawancarai salah satu penerima manfaat mengatakan tukangnya tidak sempat. Setelah kami menelusuri lebih jauh di rumah Bpk Thamrin, penerima manfaat program gebrak pakumis ada 4 rumah berderet namun MCK nya, hanya dibuatkan 2 MCK.

Lain lagi dengan kejadian di Desa Kelebet Apu, Kecamatan Kemiri. banyak rumah kumuh atau tak layak huni malah tidak dapat bantuan Program Gebrak Pakumis (PGP) yang lebih mampu atau yang punya usaha malah dapat bantuan, bahkan ada beberapa penerima manfaat yang mempunyai 2 kendaraan roda dua.salah satu contoh rumah yang tidak dapat manfaat Bpk. Suryadi yang terletak di Rt.009/05 Kp Kele bet Apu, bahkan menurut bapak Suryadi tidak tahu ada program bedah rumah dari Kabupaten, bahkan bila ada program bantuan lainnya masyarakat tidak tahu.

Kami pun menyambangi Kantor Desa Kelebet dan ingin bertemu Kades namun sayang pak Kades sedang tidak ada ditempat tapi kami di terima oleh staf desa Bpk. Nur bagian Kesra dan menurut keterangan staf desa bahwa UPK Kecamatan Kemiri Bapak Wahab belum pernah berkoordinasi dengan pihak desa bahkan team survei dari pihak UPK pun tidak ada koordinasinya. Warga pun mengira program tersebut dari pihak desa makanya banyak warga yang bertanya tanya.

Menurut Bpk Nur, Kasie Kesra Desa Klebet menanyakan prihal apa betul Program Gebrak Pakumis (PGP) pondasi bangunan harus penerima manfaat yang mengeluarkan modal terlebih dahulu sehingga sekarang banyak penerima manfaat atau masyarakat berpinghasilan rendah (mbr) meninggalkan hutang setelah rumah selesai dibangun, Itu pun masih beralaskan tanah. Program unggulan bedah rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (mbr) Gebrak Pakumis yang di banggakan oleh Bupati Tangerang Bpk Zaki Iskandar ternyata hanya menjadi ajang keberpihakan dan diduga program Gebrak Pakumis berbau korupsi bila dilihat dari bangunan yang seadanya bahkan tiang untuk teras pun ada yang disambung dan memakai kayu bekas.

Material lainnya yang tidak masuk kategori untuk bahan bangunan adalah bambu jika dihitung harga 1 batang bambu dengan 1 batang kayu kelapa jelas selisih harga yang mencolok. Dalam hal ini warga atau penerima manfaat mengharapkan aparat hukum dalam hal ini polri atau kejaksaan agar lebih proaktif agar masyarakat berpenghasilan rendah (mbr) atau penerima manfaat Program Gebrak Pakumis tak menjadi korban.

Har/Ren/JMI/Red
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Launching Air Minum Dalam Kemasan Produk PDAM Tirta Rangga Subang Dihadiri Pj.Bupati Subang

Subang, JMI - Penjabat (Pj.) Bupati Subang Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.cd Menghadiri Grand Launching Produk Air Minum Dalam Kemas...