Jakarta, JMI - Ratusan sopir angkot yang biasa beroperasi di daerah Tanah Abang menggeruduk Balaikota DKI Jakarta, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/1).
Perwakilan dari sopir angkot, Andreas mengatakan bahwa kedatangan mereka untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan guna memprotes kebijakan penataan kawasan Pasar Tanah Abang.
Dimana, salah satu ruas jalan, yakni Jalan Jatibaru Raya ditutup untuk memberikan kesempatan bagi pedagang kaki lima (PKL) menjual barang dagangan mereka.
"Jadi jalan itu disalahfungsikan. Jadi kami menuntut untuk jalan di sekitar Tanah Abang itu difungsikan kembali ke fungsinya semula," tegasnya di lokasi.
Pasalnya, menurut mereka, jalan tersebut harusnya digunakan untuk para pengendara kendaraan sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Daerah DKI Nomor 8/2007 tentang Ketertiban Umum Pasal 27.
"Bahkan trotoar untuk pejalan kaki harusnya untuk tempat jalan, jalan harusnya untuk jalan raya bukanlah untuk berdagang," tegasnya.
Ditegaskannya kebijakan Anies itu tidak hanya merugikan para sopir angkot yang penghasilannya menurun hingga lebih dari 50 persen, tapi juga warga sekitar.
"Kita minta audiensi dengan Pak Gubernur. Kalau pun dia enggak mau itu urusan dia. Tapi kita akan menemui DPRD, karena wakil kami kan di DPRD. Kami minta mereka menggunakan hak interpelasi memanggil gubernur untuk mengoreksi kebijakan yang sudah ada," pungkas Andreas.
Pemrov DKI Jakarta menutup sebagian ruas Jalan Jati Baru Raya untuk digunakan sebagai tempat berjualan pedagang kaki lima (PKL) dari pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB. Para sopir angkot dan warga sekitar pun terpaksa harus mencari jalan alternatif.
Kebijakan ini diambil karena Pemrov DKI mau menata kawasan Pasar Tanah Abang.
JMI/daeng/Red
0 komentar :
Posting Komentar