Ilustrasi |
“Kami berharap jajaran Polres Tangsel untuk turun tangan mengatasi maraknya aksi copet di dalam angkot tersebut, ” kata Ny. Entin, warga Ciputat.
Mereka beraksi biasanya berkelompok dua sampai tiga orang menyaru layaknya calon penumpang angkot sehingga warga tidak curiga dan memperhatikan aksinya tersebut.
Menurut dia dalam aksinya mereka tidak bersamaan naik angkot namun berpencar satu persatu dalam angkot yang sama. “Sopir angkot maupun masyarakat atau calob penumpang sama sekali tidak mengetahui aksi mereka yang kemudian turun bersamaan, ” ujarnya.
Ny.Ida, 40, warga Ciputat, harus menanggis saat dompet berisi uang sebanyak Rp700 ribu yang dipergunakan untuk bayar uang sekolah anak, belanja sehari-hari dan membayar hutang tersimpan dalam dompet lenyap saat naik Angkot Bintaro -Situ Gintung, Ciputat.
“Tadi saya memang sempat curiga dengan penumpang yang duduk disebelah saya. Soalnya dia seperti merogok saku saya, dengan dalih kakinya kesemutan,” ujar Ida disela tangisnya.
Bukan hanya uang tapi telepon genggam berikut KTP yang ada di dalam dompet ikut raib. Beruntung, sopir angkot yang ditumpanginya masih berbaik hati mau mengantar Ida sampai ke rumahnya dibilangan Ciputat yang sama sekali tidak memiliki uang lagi.
Hendro, sopir Angkot, mengatakan aksi copet di dalam Angkot memang belakang ini marak terjadi dan sangat disesalkan karena yang jadi korban orang tidak punya.
“Kami bersama sopir lainnya memang belakangan tengah memperhatikan dan mengawasi gerak gerik mereka jika naik angkot arah Ciputat maupun Pamulang, ” ujarnya yang mendukung jika ada anggota kepolisian atau Polres Tangsel melakukan swiping atau menyaru jadi penumpang agar dapat menangkap oknum copet tersebut.
JMI/PKN/Red
0 komentar :
Posting Komentar