Kab. Subang, JMI.Com - Berawal dari tindakan oknum kepala desa ciasem tengah yang telah diduga melakukan intimidasi pemukulan terhadap wartawan sinar pagi sahidin. Kejadian ketika sedang tugas liputan pelantikan kepala desa terpilih ciasem hilir.
Diduga oknum kepala desa berinisial (J) melakukan pengeroyokan beserta staff desa ciasem tengah
dari hasil keputusan rapat bersama yang dihadiri beberapa perwakilan dari media kepada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Ormas dan Asosiasi Jurnalis Warga Indonesia (AJWI) melakukan aksi solidaritas terhadap insan pers yang digelar Jum'at (5-1-2017).
Aksi tersebut bersama ratusan wartawan, LSM, ORMAS, dan asosiasi Jurnalis Warga Indonesia (AJWI) ke gedung DPRD subang dan Kantor Bupati Subang. Dalam orasinya Aksi 51 (GOFS) menuntut stop tindakan kekerasan terhadap wartawan, mereka sepakat mendesak polisi supaya tidak hanya menerapkan pasal 170 KUHP saja dalam perkara itu, namun pelanggaran UU Nomor 40 tahun 1999 tentang pers juga harus diterapkan karena saat pengeroyokan dilakukan saat korban tengah melakukan tugas peliputan.
Dalam aksi tersebut menuntut 6 (enam) poin diantaranya yang pertama stop kekerasan dan tindakan premanisme terhadap insan pers/wartawan, yang kedua setiap pihak (terutama pemegang kebijakan) harus bertanggung jawab dan meningkatkan profesionalisme wartawan / pers, yang ketiga tegakan supermasi hukum, berantas tindakan-tindakan premanisme yang dilakukan oleh pejabat publik, yang keempat perangkat penegak hukum harus memastikan tiap awak media dilapangan dapat bekerja secara aman tanpa ada kekerasan dari pihak manapun, kelima pemerintah meski melakukan pembinaan terhadap pejabat publik yang jelas-jelas memberikan contoh tindakan amoral dan premanisme dan yang keenam bubarkan organisasi atau perkumpulan jurnalis yang tidak berfungsi demi menegakkan kode etik wartawan/pers.
Agus Hamdan/JMI/Red
0 komentar :
Posting Komentar