JAKARTA, JMI.Com - Kementerian Kesehatan menunjukkan, ada 11 provinsi yang melaporkan terjadinya kejadian luar biasa (KLB) difteri periode Oktober dan November 2017 yakni Sumatera Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. Puluhan anak meninggal sepanjang 2017. Salah satunya, seorang anak asal Pasaman Barat Sumatera Barat yang meninggal dunia karena difteri pada September lalu.
"Mulai 11 Desember 2017 Banten, Jawa Barat, dan DKI, menjadi prioritas melihat kepadatan penduduk, tingkat penularan bisa terjadi lebih cepat. Bukan berarti yang lain tidak tapi yang lain akan dilakukan setelah 2018," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi.
Masyarakat juga di imbau tidak ragu-ragu lagi melaksanakan imunisasi tersebut. "Makanya kita harus cegah dengan imunisasi dulu nggak ada cara lain, harus lengkap, komplit dan tuntas. Datang ke Posyandu, Puskesmas, atau fasilitas kesehatan gratis kok," kata Oscar.
Pada umumnya gejala difteri pada anak yaitu sesak nafas, panas, sakit tenggorokan pada waktu menelan makanan, adanya selaput warna putih pada tenggorokan dan terjadi pembengkakan. Untuk lebih rincinya, berikut ini beberapa gejala difteri pada anak.
Satu orang penderita difteri saja bisa menularkan satu keluarganya, ayah, ibu, dan saudara. Dari percikan ludah saja, difteri bisa menularkan sejumlah orang yang berada di depannya.
Faisal 6444/JMI/Red
0 komentar :
Posting Komentar