JMI.Com – Senin, 04/12/2017 11:57 WIB
Panaragan-Lampung, JMI.Com - Prihatin adalah kata yang patut di sematkan untuk pejabat yang berkewenangan mengelola Dana yang di kucurkan pemerintah untuk membangun daerah pedesaan baik fisik atau pun sumber daya manusianya, ironinya dengan berbagai macam cara mencari alasan untuk menghalalkan duit negara dapat masuk ke kantong pribadi.
Hal ini terjadi di Tulang Bawang Barat, untuk meningkatkan kwalitas SDM Aparat Desa Pemerintah Pusat memprogramkan SISKEUDES (sistim keuangan Desa), namun Rwalisasi kegiatan ini Diduga dimanfaatkan oleh segelintir aparat Desa dan Bagian ADWIL TUBABA, untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Bagaimana tidak, untuk kegiatan selama 5 hari yang diadakan di kecamatan masing-masing tiap tiuh di kenakan biaya sebesar Rp.9 Juta, menurut salah satu kepala tiuh, yang namanya enggan disebutkan di sini, Dana yang ditetapkan oleh pihak kecamatan dan bagian ADWIL TUBABA, terlalu besar melihat kegiatan yang dilaksanakan di kecamatan masing-masing, yang tidak memerlukan dana untuk hotel dan penginapan.
kepala bagian ADWIL TUBABA Miral Hayadi, yang di dampingi kasubag pengelolaan keuangan tiuh, Ayu Mustika, di temui di ruang kerjanya pada Rabu (29/11), Mengaku tidak mengetahui tentang besaran dana yang di keluarkan tiap tiuh untuk mengikuti pelatihan SISKEUDES itu, segala sesuatu yang menyangkut pendanaan kegiatan ini adalah urusan kecamatan dan kepala Tiuh.
“Kami tidak mengetahui sama sekali” ujarnya berkilah, sedang hasil investigasi TIM Gabuangan LSM dan Wartawan, pungutan dana tiap tiuh sama, nilainya, bagaimana pihak pelaksana kegiatan tidak mengetahui nya, sungguh jadi pertanyaan besar.
Sekjen LSM GIR Lampung Tony Wahyudi meminta pihak penegak hukum dalam hal ini BPKA KPK Kejari dan polrest Tulang bawang dapat Turun menyelidiki Dugaan penyelewegan uang DD secara berjamaah ini, agar hal semacam ini tidak terulang lagi.
Robinsah/JMI/Red
KABAG ADWIL TUBABA, MIRAL HAYADI |
Hal ini terjadi di Tulang Bawang Barat, untuk meningkatkan kwalitas SDM Aparat Desa Pemerintah Pusat memprogramkan SISKEUDES (sistim keuangan Desa), namun Rwalisasi kegiatan ini Diduga dimanfaatkan oleh segelintir aparat Desa dan Bagian ADWIL TUBABA, untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Bagaimana tidak, untuk kegiatan selama 5 hari yang diadakan di kecamatan masing-masing tiap tiuh di kenakan biaya sebesar Rp.9 Juta, menurut salah satu kepala tiuh, yang namanya enggan disebutkan di sini, Dana yang ditetapkan oleh pihak kecamatan dan bagian ADWIL TUBABA, terlalu besar melihat kegiatan yang dilaksanakan di kecamatan masing-masing, yang tidak memerlukan dana untuk hotel dan penginapan.
kepala bagian ADWIL TUBABA Miral Hayadi, yang di dampingi kasubag pengelolaan keuangan tiuh, Ayu Mustika, di temui di ruang kerjanya pada Rabu (29/11), Mengaku tidak mengetahui tentang besaran dana yang di keluarkan tiap tiuh untuk mengikuti pelatihan SISKEUDES itu, segala sesuatu yang menyangkut pendanaan kegiatan ini adalah urusan kecamatan dan kepala Tiuh.
“Kami tidak mengetahui sama sekali” ujarnya berkilah, sedang hasil investigasi TIM Gabuangan LSM dan Wartawan, pungutan dana tiap tiuh sama, nilainya, bagaimana pihak pelaksana kegiatan tidak mengetahui nya, sungguh jadi pertanyaan besar.
Sekjen LSM GIR Lampung Tony Wahyudi meminta pihak penegak hukum dalam hal ini BPKA KPK Kejari dan polrest Tulang bawang dapat Turun menyelidiki Dugaan penyelewegan uang DD secara berjamaah ini, agar hal semacam ini tidak terulang lagi.
Robinsah/JMI/Red
0 komentar :
Posting Komentar