Teatrikal mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya. |
Morotai-Malut, JMI.Com - Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia (SAMURAI) Distrik Unipas Morotai, Sabtu (28/10) malam, menggelar peringatan sumpah pemuda bertempat di depan taman kota Daruba Morsel. Menariknya, sekitar 40 orang Mahasiswa itu mengkritik Bupati Morotai Beny Laos dengan aksi teatrikal.
Berdasarkan pantauan koran ini, aksi treatrikal yang dipusatkan di depan taman kota Daruba dibuka langsung oleh Presidium Samurai Malut Yusran Sangaji itu sempat mengalihkan perhatian ratusan masyarakat yang kebetulan berada di lokasi tersebut bahkan sekitar 30 menit, aparat kepolisian melakukan pengalihan jalan hanya untuk mempersilahkan kepada peserta aksi untuk memainkan teatrikal.
Dalam deskripsi teatrikalnya, terdapat sejumlah mahasiswa yang memainkan peran seperti pemilik dan penjual tanah, petani nelayan, Aktivis mahasiswa, Kabag Pemerintahan, pembeli lahan atau turis asing, Ketua DPRD, Bupati, dan sejumlah pengawal turis asing.
Dalam skenarionya, Pemilik lahan bersekongkol dengan Kabag Pemerintahan, ketua DPRD, Bupati untuk menjual seluruh lahan yang ada di Morotai kepada turis asing dengan maksud agar para petani dan nelayan serta sejumlah masyarakat lainnya tidak lagi tinggal di Morotai. Namun, persekongkolan itu diketahui oleh aktivis mahasiswa, petani dan nelayan sehingga terjadilah perlawanan sehingga menewaskan banyak orang dipihak masyarakat.
Melihat banyak yang berjatuhan maka Bupati langsung mengambil alih seluruh urusan tanah dengan membuat pernyataan bahwa Tanah di Morotai tidak lagi dijual alias batal dibeli oleh turis asing, "Kami buat aksi teatrikal ini hanya untuk memberikan penyadaran terhadap rakyat, serta memperkenalkan alat alat perjuangan rakyat agar cerdas mengkritik pemerintah jika mereka itu melakukan kesalahan," koar Presidium Samurai Yusran Sangaji dalam orasinya.
Selain teatrikal, pihaknya juga melakukan kritik dan masukan dengan membawakan sejumlah puisi maupun lagu lagu perjuangan mahasiswa dan rakyat, "Selama ini, banyak elemen mahasiswa mengriktik penguasa dengan aksi turun jalan menggunakan sound system, tapi kami malam ini mengriktik penguasa dengan kreatifitas kami sebagai Camerad Samurai."
Sementara Koordis Unipas Morotai Jaim Gafur menegaskan, sikap lembaganya telah tertuang dalam Manifesto Samurai sehingga hal itu akan terus diperjuangkan hingga bisa terwujud, "Ada 7 poin sikap Samurai yang tertuang dalam manifesto, yakni naikkan harga pala, cengkeh, kopra, lawan korupsi, pendidikan gratis, layak, Ilmiah, bangun perpustakaan daerah, selesaikan sengketa tanah, hentikan penjualan pulau, Perda pro rakyat, sejahterakan petani dan nelayan."
Usai teatrikal, para mahasiswa itu langsung pulang dengan tertib dikawal langsung oleh aparat kepolisian.
Oje/Red
0 komentar :
Posting Komentar