JMI.Com - Senin, 20/11/2017 13:37 WIB
Jakarta, JMI.Com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, mengatakan, pelayaran Sail Sabang 2017 yang digelar 28 November-5 Desember 2017 diharapkan dapat menjadikan Provinsi Aceh sebagai tujuan pariwisata populer.
"Kami ingin daerah itu jadi tujuan pariwisata. Karena seperti tadi saya katakan, kita membangun banyak pariwisata turis," katanya, setelah melepas Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 yang berangkat ke Sail Sabang 2017, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin.
Pelepasan Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 ditandai dengan pemberangkatan kapal layar latih tiang tinggi TNI AL, KRI Dewaruci, yang membawa serta puluhan siswa SLTA dari seluruh Indonesia menuju Sabang, dan mampir di Batam, Kepulauan Riau. Saat KRI Dewaruci melepas tali, KRI Bima Suci ditambat persis di depannya.
Dia menuturkan, pariwisata diproyeksikan menjadi kontributor terbesar ekonomi Indonesia pada 2019 mendatang. Target itu akan dicapai jika kunjungan turis mancanegara ke Indonesia mencapai 20 juta orang pada 2019.
"Kita harap 2019 itu bisa kelihatan finalisasinya dan akan terus kita tingkatkan. Pada 2019 kita ingin dapat turis lebih dari 20 juta orang sehingga penerimaan negara terbesar nantinya dari turis," katanya.
Menurut dia, target itu diharapkan bisa dicapai setelah kalangan dunia melihat potensi Indonesia yang memiliki tujuan wisata bahari yang menarik.
Khusus untuk perhelatan Sail Sabang, Luhut mengaku pemerintah telah melakukan persiapan utamanya untuk mendukung akomodasi wisatawan di sana.
"Infrastruktur yang baik, jalan, hotel, air dan kemudahan ke sana, itu diperbaiki," ungkapnya.
Hal lain yang juga dilakukan pemerintah, lanjut mantan Kepala Staf Presiden itu, adalah mengingatkan masyarakat untuk mempertahankan citra khas daerah setempat.
"Presiden berkali-kali ingatkan jangan arsitektur daerah itu meniru arsitektur lain. Biar arsitektur daerah itu sendiri yang dikembangkan sehingga orang datang melihat nuansa yang betul-betul mencitrakan daerah itu," katanya.
Sabang telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi unggulan untuk wisata bahari karena potensi alam dan lokasinya yang strategis sehingga setiap tahun disinggahi puluhan kapal pesiar maupun kapal yacht dari mancanegara.
Sail Sabang 2017 merupakan rangkaian dari Sail Indonesia seri ke-9, yang diluncurkan pertama kali di Bunaken, Sulawesi Utara, pada 2009.
Sail Indonesia kemudian diikuti Sail Banda 2010, Sail Wakatobi 2011 (Bangka Belitung), Sail Morotai 2012 (Maluku Utara), Sail Komodo 2013 (NTT), Sail Raja Ampat 2014 (Papua Barat), Sail Teluk Tomini 2015 (Sulawesi Tengah), dan Sail Selat Karimata 2016 (Kalimantan Barat).
Kegiatan Sail Sabang 2017 bukan sekadar pelayaran wisata biasa melainkan punya misi mendorong percepatan pembangunan di kawasan tersebut, baik infrastruktur maupun ekonomi terutama dari kegiatan pariwisata.
Antara/Red
Jokowi Temui warga Sabang |
"Kami ingin daerah itu jadi tujuan pariwisata. Karena seperti tadi saya katakan, kita membangun banyak pariwisata turis," katanya, setelah melepas Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 yang berangkat ke Sail Sabang 2017, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin.
Pelepasan Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 ditandai dengan pemberangkatan kapal layar latih tiang tinggi TNI AL, KRI Dewaruci, yang membawa serta puluhan siswa SLTA dari seluruh Indonesia menuju Sabang, dan mampir di Batam, Kepulauan Riau. Saat KRI Dewaruci melepas tali, KRI Bima Suci ditambat persis di depannya.
Dia menuturkan, pariwisata diproyeksikan menjadi kontributor terbesar ekonomi Indonesia pada 2019 mendatang. Target itu akan dicapai jika kunjungan turis mancanegara ke Indonesia mencapai 20 juta orang pada 2019.
"Kita harap 2019 itu bisa kelihatan finalisasinya dan akan terus kita tingkatkan. Pada 2019 kita ingin dapat turis lebih dari 20 juta orang sehingga penerimaan negara terbesar nantinya dari turis," katanya.
Menurut dia, target itu diharapkan bisa dicapai setelah kalangan dunia melihat potensi Indonesia yang memiliki tujuan wisata bahari yang menarik.
Khusus untuk perhelatan Sail Sabang, Luhut mengaku pemerintah telah melakukan persiapan utamanya untuk mendukung akomodasi wisatawan di sana.
"Infrastruktur yang baik, jalan, hotel, air dan kemudahan ke sana, itu diperbaiki," ungkapnya.
Hal lain yang juga dilakukan pemerintah, lanjut mantan Kepala Staf Presiden itu, adalah mengingatkan masyarakat untuk mempertahankan citra khas daerah setempat.
"Presiden berkali-kali ingatkan jangan arsitektur daerah itu meniru arsitektur lain. Biar arsitektur daerah itu sendiri yang dikembangkan sehingga orang datang melihat nuansa yang betul-betul mencitrakan daerah itu," katanya.
Sabang telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi unggulan untuk wisata bahari karena potensi alam dan lokasinya yang strategis sehingga setiap tahun disinggahi puluhan kapal pesiar maupun kapal yacht dari mancanegara.
Sail Sabang 2017 merupakan rangkaian dari Sail Indonesia seri ke-9, yang diluncurkan pertama kali di Bunaken, Sulawesi Utara, pada 2009.
Sail Indonesia kemudian diikuti Sail Banda 2010, Sail Wakatobi 2011 (Bangka Belitung), Sail Morotai 2012 (Maluku Utara), Sail Komodo 2013 (NTT), Sail Raja Ampat 2014 (Papua Barat), Sail Teluk Tomini 2015 (Sulawesi Tengah), dan Sail Selat Karimata 2016 (Kalimantan Barat).
Kegiatan Sail Sabang 2017 bukan sekadar pelayaran wisata biasa melainkan punya misi mendorong percepatan pembangunan di kawasan tersebut, baik infrastruktur maupun ekonomi terutama dari kegiatan pariwisata.
Antara/Red
0 komentar :
Posting Komentar