JMI.Com - Kamis, 16/11/2017 15:52 WIB
dokumentasi |
Dalam pembelaan dirinya usai rapat paripurna Anies mengatakan kebjiakannya tersebut merupakan bentuk keadilan bagi semua warga atas pemanfaatan jalan di ibukota. Bahkan Anies menyindir balik PDI Perjuangan yanag dikenal dengan jargon partai wong cilik. Menurut Anies, seharunya PDI Perjuangan niatnya karena kebanyakan pengendara motor di Jakarta merupakan wong cilik alias rakyat jelata.
“Tidak apa-apa nanti kita akan jelaskan mengapa ini penting bagi wong cilik. Karena yang dapat kendaraan bermotor itu wong cilik semua kita yang wong gede naiknya mobil. Yang wong cilik naiknya motor. Nah kami berharap partai yang membela wong cilik juga memberikan kesempatan kepada warga untuk bisa punya alat transportasi yang menopang perekonomiannya,” kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (16/11/2017).
Ditambahkan Anies, adanya pengendara motor di jalan protokol tidak akan menurununkan keindahan kota Jakarta, seperti kendaraan lainnya. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjabarkan rencananya untyk membuat kantong-kantong parkir agar mendorong penggunaan transportasi umum. Sebelum infrastruktur penunjang itu bekum siap, dikatakan Anies, tidak adil jika terjadi pelarangan melintas.
“Mengemudi roda dua sama terhormatnya dengan mengemudikan roda empat. Nah dalam jangka panjang nanti Kalau kita sudah bisa menyiapkan tempat untuk park and ride. Jadi pengemudi motor parkir lalu pindah ke kendaraan umum baru kita bisa,” tandas Anies.
Poskota/Red
0 komentar :
Posting Komentar