JMI.Com - Senin, 20/11/2017 15:05 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin apel akbar Operasi Siaga Ibu Kota yang diikuti 49 ribu personel dari berbagai satuan kerja perangkat daerah di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Sabtu.
Operasi Siaga Ibu Kota ditujukan untuk memastikan seluruh aparat pemerintah siap siaga mengantisipasi kemungkinan bencana selama tiga bulan ke depan serta menggalang partisipasi seluruh pemangku kepentingan.
Gubernur menandai awal pelaksanaan operasi itu dengan secara simbolik menyematkan pita putih kepada pemimpin personel. "Kita putuskan menggunakan pita putih, menandakan Jakarta bersih dari genangan banjir. Putih artinya suci, niat suci untuk membantu setiap warga Jakarta, semoga diridhoi Allah," katanya.
Anies menginstruksikan jajaran petugasnya memastikan posko bencana siaga 24 jam. "Baik personel, kebutuhan logistik dan sarana prasarana," katanya.
Ia juga berpesan kepada aparat pemerintah terkait untuk memantau tinggi permukaan air dan segera mengaktifkan sistem peringatan dini begitu tinggi muka air melampaui batas normal.
Selain itu, ia mengatakan, manajemen penanganan banjir tingkat kelurahan harus sudah siap dengan kebutuhan untuk mendukung proses evakuasi warga, serta pendirian pos kesehatan dan dapur umum jika sewaktu-waktu diperlukan.
"Keempat kita harus antisipasi kemungkinan lain, mulai dari pohon tumbang," kata Anies, yang juga meminta aparat pemerintah memastikan distribusi bantuan dilakukan secara baik saat bencana terjadi.
Anies juga menyebut tiga kata kunci operasi siaga bencana yang harus diingat oleh seluruh personelnya, yakni Siap, Tanggap dan Galang.
Kepada para peserta apel, ia menjelaskan bahwa Siap mencakup kesiapsiagaan dalam semua aspek, Tanggap artinya respons tindakan cepat saat terjadi masalah, dan Galang artinya menggalang dukungan dari semua. "Artinya kita tidak bekerja sendiri, ajak semua," demikian Anies Baswedan.
Antara/Red
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin apel akbar Operasi Siaga Ibu Kota yang diikuti 49 ribu personel dari berbagai satuan kerja perangkat daerah di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Sabtu.
Operasi Siaga Ibu Kota ditujukan untuk memastikan seluruh aparat pemerintah siap siaga mengantisipasi kemungkinan bencana selama tiga bulan ke depan serta menggalang partisipasi seluruh pemangku kepentingan.
Gubernur menandai awal pelaksanaan operasi itu dengan secara simbolik menyematkan pita putih kepada pemimpin personel. "Kita putuskan menggunakan pita putih, menandakan Jakarta bersih dari genangan banjir. Putih artinya suci, niat suci untuk membantu setiap warga Jakarta, semoga diridhoi Allah," katanya.
Anies menginstruksikan jajaran petugasnya memastikan posko bencana siaga 24 jam. "Baik personel, kebutuhan logistik dan sarana prasarana," katanya.
Ia juga berpesan kepada aparat pemerintah terkait untuk memantau tinggi permukaan air dan segera mengaktifkan sistem peringatan dini begitu tinggi muka air melampaui batas normal.
Selain itu, ia mengatakan, manajemen penanganan banjir tingkat kelurahan harus sudah siap dengan kebutuhan untuk mendukung proses evakuasi warga, serta pendirian pos kesehatan dan dapur umum jika sewaktu-waktu diperlukan.
"Keempat kita harus antisipasi kemungkinan lain, mulai dari pohon tumbang," kata Anies, yang juga meminta aparat pemerintah memastikan distribusi bantuan dilakukan secara baik saat bencana terjadi.
Anies juga menyebut tiga kata kunci operasi siaga bencana yang harus diingat oleh seluruh personelnya, yakni Siap, Tanggap dan Galang.
Kepada para peserta apel, ia menjelaskan bahwa Siap mencakup kesiapsiagaan dalam semua aspek, Tanggap artinya respons tindakan cepat saat terjadi masalah, dan Galang artinya menggalang dukungan dari semua. "Artinya kita tidak bekerja sendiri, ajak semua," demikian Anies Baswedan.
Antara/Red
0 komentar :
Posting Komentar