Arief Poyuono |
"Dampak negati kepada arus barang yang terbatas akibat pengaturan lalu lintas truk di jalan tol Cikampek yang merupakan urat nadi perekonomian di Pulau Jawa terkait arus barang dari Jakarta dan luar negeri untuk dikirimkan ke pelosok Pulau Jawa," kata Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu Arief Poyuono, Rabu (11/10).
Tidak hanya itu, aturan yang mengatur kendaraan pengangkut bersumbu 4 dan 5 untuk tidak melintas sebelum Gerbang Tol (GT) Kalihurip hingga Bekasi Barat di Tol Cikampek-Jakarta pada pukul 06.00 hingga 09.00 WIB itu, juga akan merugikan para pengusaha.
"Pelaku usaha truck gandeng dan kontainer akan mengalami kerugian besar dan pabrik-pabrik dari yang di Pulau Jawa akan menanggung biaya tambahan akibat keterlambatan pasokan bahan baku, dan akhirnya pabrik mengalami high cost production," jelas Arief.
Politisi Partai Gerindra ini kemudian menekankan bahwa jika aturan itu terus dilanjutkan, maka masyarakatlah yang akan menanggung akibatnya karena harga bahan pokok sudah pasti akan ikut merangkak naik seiring biaya produksi perusahaan yang membengkak.
"Kalau sudah begini maka akan menyebabkan kenaikan-kenaikan harga bahan pokok di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, dan akhirnya nilai inflansi akan tinggi," tukas Arief.
RMOL/RED
0 komentar :
Posting Komentar