MOROTAI-MALUT, JURNALMEDIAIndonesia.com - Kunjungan Komite Seni Budaya Nasional yang berjumlah lima orang bersama ketua rombongan Mayjen TNI (purn) Drs.Hendraji Soepanji, dr.Ratna Rosita (Pendamping) Ir.Enny S.sardiyarso.MS.UMUM (Sekertaris), Bagus adita.Skom.MM (teknologi).
Muhammad Ridwan, Skom.SH dalam rangka memajukan kebudayaan di Kabupaten Pulau Morotai di sambut oleh Asisten I Lukman Badjak para Staf Ahli dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kini tiba di Bandara Udara Leo Watimena Dengan Menggunakan Pesawat Wings Air, Kamis(28/9/2.15).
Para tamu disambut dengan tarian-tarian adat Daerah Cakalele Sisi dari Sanggar SMA Negeri Satu (SMANSA) Pulau Morotai, selanjutnya rombongan bergeser di D'aloha Resort untuk persiapan kegiatan yang dipusatkan di Ruang Metting kantor bupati.
"Saya tahu morotai itu termasuk salah satu dari sepulu destinasasi wisata, tetapi penerbangannya belum internasional, besok malam saya akan berdiskusi dengan Kepala Bapeda Maluku Utara ingin tahu bagaimana perkembangan budaya Maluku Utara ini, bagaimana interkoneksinya sehinga masukan-masukan ini menjadi bahan diskusi nantinya termsuk nantinya di Jakarta juga kami diskusi degan pemerinta pusat terkait dengan masalah ini sehingga Maluku Utara menjadi semakin berkembang,” jelas Drs.Hendraji Soepanji.
Dalam bidang kebudayaan Morotai itu terdiri dari beberapa suku, jadi awalnya Morotai tidak bertuan, jadi suku yang mendiami Pulau Morotai itu suku-suku perpindahan dari Halmahera Utara dengan yang mendominasi adalah suku Tobelo dan Galela kemudian pendatang-pendatang yang tinggal disini adalah Sangihe Talaut sudah berpuluh-puluh tahun yang mendiami Pulau Morotai.
Ada juga Bugis, Jawa dan lain-lain, namun ciri-ciri kebudayaanya lebih ke Suku Galelanya. Penduduk Morotai itu merupakan wilayah pengembangan dari Halmahera Utara yang beririsan langsung dalam hal adat istiadat. Kemudian yang lainya itu tarian tradisional yang ada di Morotai dari Suku Tobelo Galela itu Seprti Tokuwela Denge-Denge Tide-Tide dan lainnya,” terang kadis pendidikan Drs. Refi Dara. MPd.
Morotai tidak punya bahasa khas, ada bahasa galela tobelo, ternate tidore, papua, bugis, dan jawa morotai tidak punya adat istiadat, jadi pulau ini dia tidak punya yang namanya tujuh unsur kebudayaan manusia karena tidak punya bahasa asli Morotai.
"Berikut terkait dengan wisata karena kalau kita buat ivent yang paling banyak adalah atraksi seni budaya yang lain itu penunjang, ini yang menjadi salah satu kekuatan Morotai dalam pengembangan sektor pariwisata, faktor eksternal juga mempengaruhi dalam sektor pariwisat Morotai. misalnya jaringan listrik sangat menganggu aktifitas pariwisata morotai,” tutup Kadis Pariwisata Morotai, Toni Hangewa.
(OJE/RED)
0 komentar :
Posting Komentar