Pemimpin Keemiran Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani. (QNA) |
"Tadi di dalam pertemuan tete a tete sudah kita rumuskan bahwa hanya ada dua hal yang ingin kita bicarakan pada diskusi bilateral ini, yaitu yang pertama mengenai infrastruktur kemudian yang kedua mengenai tourism," kata Presiden Jokowi saat membuka pertemuan bilateral Indonesia-Qatar di Ruang Sayap Kiri Istana Bogor, Jabar, Rabu.
Presiden menyampaikan ungkapan bahagianya atas kunjungan Sheikh Tamim ke Indonesia.
Dalam kunjungan ke Indonesia, selain membawa menteri dan pejabat negara, Emir Qatar juga membawa delegasi bisnis untuk ikut serta dalam forum bisnis Indonesia-Qatar di Jakarta yang membahas potensi kerja sama ekonomi dan perdagangan.
"Saya sangat senang sekali menerima kunjungan kenegaraan yang pertama ini, dan saya yakin pertemuan ini semakin memperkuat hubungan persahabatan yang saling menguntungkan bagi kedua negara dan bangsa kita," ujar Presiden.
Sejumlah pejabat yang mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Selain itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar serta Kepala BKPM Thomas Lembong juga hadir dalam pertemuan itu.
Tanam eboni
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani bersama Presiden Jokowi juga melakukan penanaman pohon eboni atau dikenal sebagai kayu hitam Sulawesi di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat sebagai tanda eratnya persahabatan kedua negara.
Presiden bersama Emir Qatar menanam pohon pada Rabu sekitar pukul 11.00 WIB.
Pohon eboni atau Diospyros celebica yang tumbuh dewasa merupakan pohon yang kokoh serta teduh dan pohon endemik khas Sulawesi.
Pohon itu diharapkan tumbuh dan melambangkan kuatnya hubungan Indonesia-Qatar.
Kunjungan Resmi Sheikh Tamim ke Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kerja sama di sejumlah bidang yaitu energi, investasi, perdagangan, kesehatan, pemuda dan olahraga serta kebudayaan dan penerbangan komersial.
Menurut data Kementerian Luar Negeri RI, total nilai perdagangan RI-Qatar mencapai 900 juta dolar AS pada 2016.
Hubungan perdagangan keduanya adalah, Indonesia mengimpor minyak dan juga mengekspor produk otomotif, garmen, alas kaki, serta mebel ke Qatar.
ANT/RED
0 komentar :
Posting Komentar