Rempah-rempah tradisional untuk pewangi tubuh (ratus). |
Wanita Indonesia masa lalu, seperti ibu, nenek bahkan para buyut kita tidak pernah mengenal namanya salon atau spa, tapi mereka bisa merawat tubuh dan kecantikannya dengan ramuan tradisional warisan nenek moyang.
Hasilnya, mereka tidak kalah cantik dari wanita modern sekarang ini. Bahkan, cantik mereka adalah cantik alami yang tak lekang oleh usia.
Kita juga bisa memakai ramuan tradisional untuk mendapatkan kecantikan alami tersebut. Berikut adalah 5 warisan budaya leluhur bangsa, murah-meriah, dan bisa langsung dipraktikkan sendiri di rumah tanpa perlu rogoh kocek dalam-dalam untuk ke spa atau salon.
Ratus
Ratus adalah rahasia kecantikan milik Ken Dedes di zamannya. Ratus adalah metode penguapan tubuh mirip seperti sauna, menggunakan campuran herbal yang terdiri dari kemenyan, cendana, kenanga, dan klabet atau klobot yang dikeringkan dan kemudian direbus dalam air panas.
Air rebusan bunga-bungaan ini kemudian digunakan untuk mengasapi seluruh bagian tubuh dan rambut. Ratus juga bisa digunakan sebagai perawatan organ kewanitaan, yang bekerja dengan cara menyerap lendir yang menyebabkan keputihan, juga mengharumkan sampai ke dalam.
Ratus terbukti bisa memperlancar aliran darah. Selain itu, uap dari air rebusan tersebut juga berfungsi untuk membuka pori-pori yang tersumbat, sehingga membersihkan wajah dari berbagai kotoran.
Boreh
Tradisi kecantikan asal Bali ini mirip dengan parem Jawa. Ramuan ini terdiri dari serai, cendana, jahe, cengkeh, pala, lengkuas, beras hitam, dan minyak kelapa. Seperti lulur, boreh dibalurkan ke seluruh tubuh hingga setengah kering, baru dilap dengan kain basah hingga bersih.
Ramuan boreh bersifat menghangatkan. Gunanya, menghilangkan masuk angin, memperlancar peredaran darah, dan menghilangkan pegal-pegal. Selain bermanfaat bagi kesehatan, rutin melakukan boreh akan mengangkat kotoran yang menyumbat pori dan sel-sel kulit mati, mencerahkan rona wajah.
Batimung
Batimung adalah sauna tradisional asal Banjar, Kalimantan Selatan. Untuk melakukan batimung sendiri di rumah, kita bisa membuat ramuan bedak dingin dari campuran ketan hitam, lumuri seluruh tubuh dengan ramuan ini, kemudian bungkus kain tebal. Selanjutnya, lakukan proses penguapan. Racik ramuan yang terdiri dari campuran minyak serai, akar wangi, daun jeruk purut, temu giring, kenanga, pandan, dan melati, kemudian rebus dengan air di dalam panci tertutup dan hanya dibuka saat siap digunakan. Dalam keadaan tubuh terbungkus handuk, duduk di bangku kecil yang telah disisipkan panci ramuan batimung di bawahnya. Sama halnya dengan ratus, penguapan batimung bisa mengharumkan tubuh dari dalam.
Lulur
Siapa yang tidak tahu lulur? Salah satu perawatan tubuh tradisional paling mainstream ini merupakan favorit para putri keraton.
Bahan dasar lulur tradisional Jawa adalah kunyit, yang memiliki kandungan antiseptik dan antibakteri untuk kulit, sekal klabet (untuk membersihkan dan mengecilkan pori-pori), serta temu giring yang berfungsi mencerahkan kulit.
Ramuan ini dibalurkan ke seluruh tubuh, dibiarkan sampai kering dan berkerak, baru dibasuh dengan air hangat. Rajin luluran kunyit bisa menampilkan kulit berkilau keemasan dan bercahaya.
Jamu
Jamu tidak bisa dilepaskan dari ritual kecantikan tradisional putri keraton Jawa.
Tak hanya kalangan bangsawan, masyarakat Jawa pada umumnya juga sudah mengadopsi kebiasaan sehat ini sebagai bagian dari gaya hidup mereka hingga saat ini.
Jamu biasa disajikan usai terapi berupa ramuan minuman sehat yang terdiri dari cengkih, santan, dan gula batu.
Minuman ini memiliki berbagai khasiat kecantikan, yaitu mencerahkan kulit wajah, menghilangkan jerawat, dan dipercaya sebagai salah satu ritual untuk awet muda
POS/RED
0 komentar :
Posting Komentar