JAKARTA, JURNALMEDIAIndonesia.com - Sektor ritel dalam negeri tengah goyah. Sejumlah toko tutup di tahun ini, dan terakhir adalah tutupnya dua gerai PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) di Pasaraya Blok M dan Manggarai.
Bahkan ada perusahaan ritel yang kolaps, seperti 7-eleven (sevel).
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengaku tengah melakukan kajian mengenai hal ini. Pasalnya, menurutnya jika dilihat dari data-data perpajakan yang ada, kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia justru menunjukkan pertumbuhan positif.
"Kita terus melakukan observasi. Kalau dari sisi data-data dari perpajakan kita, menunjukkan adanya kegiatan ekonomi yang positif, bahkan pertumbuhannya lebih baik," kata Sri Mulyani, saat ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (18/9/2017).
"Namun kalau fakta, adanya perubahan dari para retailer, entah itu dari sisi presence (kehadiran secara fisik) versus kegiatan-kegiatan retailer yang lain, ya kita akan lihat saja di mana letaknya. Apakah ini menunjukkan perubahan dari pola masyarakat berkonsumsi dan lain-lain," tambahnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Situmorang, menuturkan ada 4 hal yang menyebabkan tutupnya toko ritel di Jakarta.
Pertama soal daya beli masyarakat. Menurut Sarman, ada penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, yang asal usulnya bersumber dari ketidakstabilan perekonomian nasional. Ekonomi hanya mampu tumbuh sekitar 5%.
Kedua adalah soal persaingan antar pusat perbelanjaan yang semakin ketat. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan kawasan properti di wilayah baru.
Ketiga, banyaknya barang-barang atau produk asing yang sejenis, baik secara legal maupun ilegal. Harga yang lebih murah menjadi pilihan bagi konsumen.
Keempat, pasar e-commerce. Berdasarkan data yang didapatkan oleh Sarma baru sekitar 29% atau sekitar 26,3 juta jiwa masyarakat yang menjadi konsumen dalam pasar tersebut. Artinya memang belum dianggap sebagai penyebab atas fenomena sekarang, namun harus tetap diantisipasi ke depannya.
wdl/JMI/Red
0 komentar :
Posting Komentar