Ilustrasi Taman Kanak-kanak (TK) |
Jumat (16/9) kepsek TK Patria 45 Enung Fatimah menjelaskan diruang kerja, “Bendahara DHC 45 saat dikonfirmasi bahwa saya orang yang amanat, dan setiap taun selalu memberi laporan kepada ketua yayasan, dan untuk perawatan gedung kami yang bayar, karena tidak ada bantuan dari pemda padahal gedung ini aset pemda dan benar kami pungut uang gedung 100ribu tupiah persiswa.” Tuturnya.
“Maaf Bu, dana Bos dari dinas sudah turun belum? Dan dapat berapa persiswanya?” Ujar awak JMI bertanya.
“Sudah! Tetapi itu rahasia, itu urusan kami,” ujar kepsek.
Lebih lanjut bendahara DHC. Ir Didi juga merangkap bendahara yayasan menambahkan,”Tidak pernah ada kordinasi, baik dari ketua yayasan ataupun kepsek Patria 45, saya tidak tau menau masalah bantuan ataupun uang yang lain. Padahal seharusnya antara yayasan dan pengurus TK saling kordinasi supaya jelas alurnya,” ujar didi.
Menurut pembina LSM Gerak kang Erde via telepon menjelaskan, “Kalau memang benar TK Patria 45 dan yayasannya tidak terjalin kordinasinya, diduga yayasannya tidak jelas pengurusnya atau diduga yayasan ini di gunakan oleh pengurus TK (kepsek) untuk menjadi senjata dalam mencari dana baik kepemerintahan ataupun swasta,” terangnya.
Oleh karena itu, wajib dilaporkan ke pihak dinas terkait agar ditindak lanjuti dan dilaporkan ke Pemda Kuningan karena menempati aset pemda untuk ditindak lanjuti karena yayasannya tidak jelas kepengurusannya, kami LSM Gerak (etika masyarakat anti korupsi) siap untuk melaporkannya, karena diduga ada unsur korupsi keuangan atau bila perlu kami laporkan ke kementrian pendidikan supaya efek jera agar kedepannya TK Patria 45 lebih baik lagi kepengurusan TK dan yayasannya,” tutup Erde.
UUS SUKRIA/RED
0 komentar :
Posting Komentar