Ilustrasi sabu |
Ini terbukti beberapa kali di wilayah tersebut ada kasus penangkapan pengedar dan pemakai barang haram baik dilakukan warga biasa maupun PNS. Rata-rata narkoba ini berasal dari luar pulau, maka dari itu perlu semua pihak menekannya agar wilayah Pulau Seribu bener-benar bebas dari narkoba.
Permintaan ini disampaikan oleh Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Ismer Harahap. Menurutnya, untuk menekan peredaran kasus narkoba, pihaknya bersama aparat kepolisian memberikan atensi khusus untuk memberantas pelaku kejahatan perusak masa depan tersebut.
“Untuk mengoptimalkan pengungkapan kasus narkoba, kami meminta agar warga Pulau Seribu ikut serta bersama-sama dalam pengawasan. Salah satunya jika mengetahui adanya peredaran narkoba di wilayahnya masing-masing agar secepatnya dilaporkan agar dapat segera ditindak lanjuti,” ujar Ismer Harahap.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Jakarta Utara, Rizky Fahrurrozi mengatakan, Kepulauan Seribu sangat berpotensi zona kawasan peredaran narkoba. Makanya untuk memberantasnya dirinya semua unsur meski terlibat.
“Pulau Seribu sangat potensi masuknya narkoba. Karena, beberapa kasus saat ini sering terjadi. Terakhir, ada kasus PNS yang terlibat narkoba jenis sabu-sabu, untuk itu saya minta peran serta masyarakat untuk bersama-sama mengatasinya,,” ujar Rizky.
Kasus penyalahgunaan narkoba kata Rizky, bisa menyebar kepada beberapa penguna mulai dari orang kaya, karyawan swasta, PNS hingga kalangan mahasiswa dan pelajar. Makanya dirinya bersama aparat lainnya akan bersama-sama memberantasnya.
Meski begitu ini tidak akan berhasil tanpa ada peran serta masyarakat yang ikut bersama-sama mengatasinya. “Jangan sampai Pulau Seribu masuk narkoba, mari kita sama-sama menjaga agar tidak sampai terjadi,”pintanya.
POS/RED
0 komentar :
Posting Komentar