"Kami dari Komunitas Orang Cirebon melakukan satu gerakan menjadi relawan untuk mengantar para pelajar pulang, karena angkot mogok," kata Humas Forum Kerukunan Komunitas Orang Cirebon, Choy Miracle di Cirebon, Jawa Barat, Jumat.
Seluruh armada 14 rute angkot di Cirebon yang berada di bawah organisasi angkutan daerah (Organda) setempat melakukan mogok massal pada 28 Septermber-2 Oktober 2017 memprotes operasional angkutan berbasis transportasi di wilayah tersebut.
Choy mengatakan adanya mogok massal yang dilakukan para sopir angkot membuat para pelajar kesulitan untuk pulang, apalagi mungkin orang tua mereka tidak bisa menjemput.
Untuk itu komunitasnya melakukan terobosan dengan menjadi relawan ojek gratis, terutama untuk para pelajar dan mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan.
"Kami target untuk pelajar, tidak untuk umum karena keuangan pelajar biasanya terbatas," tuturnya.
Sementara itu relawan wanita, Herawati, menyatakan bahwa dia merasa iba melihat para pelajar harus berjalan kaki. Untuk itu dia memberanikan diri mengendarai motornya menjemput para pelajar.
"Karena saya juga punya anak, jadi melihat anak-anak atau pelajar yang kesulitan pulang saya merasa kasihan," katanya.
Choy menambahkan relawan sendiri saat ini baru ada 15 sepeda motor dan ini tentu sangat kurang, karena jumlah pelajar sangat banyak dan menurut informasi, mogoknya angkot juga lama.
"Sudah 15 armada yang gabung, jelas sangat kurang dan mudah-mudahan bisa sampai 100 armada. Kami juga mengajak mereka yang memiliki waktu luang untuk bergabung bersama relawan," katanya.
0 komentar :
Posting Komentar