 |
| Pelancong yang ingin menyebrang ke kepuauan seribu. |
Pulau Harapan salah satu bagian dari pemda kabupaten kepulauan seribu, tepatanya sebelah utara atau Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Pulau harapan yang luas 6, 7 hektar dan dikelilingi 30 pulau diantaranya 2 pulau pemukiman , pulau resort, pulau pribadi , zona inti dan lain lainnya.
Pulau yang jumlah penduduk 2368 jiwa dengan 568 KK. Pulau ini kini sudah banyak perubahan dan banyak berdiri rumah rumah penduduk yang mewah hingga dijadikan homestay untuk penginapan tamu berkunjung kepulau harapan. Disamping itu pula banyak warga sekitar pulau itu alih profesi dari nelayan kini banyak yang ke pemandu wisata (guide).
Apalagi sejak adanya peraturan menteri kelautan dan perikanan RI no.2 tahun 2011, pasal 29 ayat 11 menyebutkan alat penangkapan ikan dengan jaring morami dilarang diperairan indonesia. “Akhirnya masyarkat beralih profesi menjadi jasa wisata, pemandu wisata, travel, dan lain lain,” Ucap Murta selaku lurah di Pulau Harapan.
Saat kami jumpai seorang warga yang sedang sibuk giatnya mengolah masakan Chatering untuk pesanan makan tamu wisata yang datang. Ida Deong salah satunya pemilik chatering Barokah yang setiap minggunya ramai dengan pesanan dari jasa travel HWK yang bekerja sama dengannya.
Sukma 8 tahun lalu yang pernah berprofesi nelayan kini dia sedang asyik persiapkan diri tuk mengantar tamunya menuju kepulau antar pulau lainnya atau dia kini menjadi seorang guide . Alasan dia alih profesi karena kerja yang dia jalani sangat menjajikan, beda ketika dia jadi nelayan saat itu. Kini pengahasilan yang dia terima bisa mencukupi kebutuhannya, bahkan bisa menyisihkan uang.
Dengan majunya perkembangan wisata yang ada masyarakat diuntungkan seperti perahu perahu nelayan yang di miliki kini dijadikan antar jemput keliling pulau. “Bahkan kini masyakat pulau itu untuk mencari ikan hanya sekedar kebutuhan makan saja tidak seperti yang lalu. Harus setiap harinya mencari ikan,”ungkap Sukma (guide).
Memang sekarang sudah dirasakan yang ada dari masyarakat, banyaknya tamu tamu lokal dari jakrta bahkan berbagai luar daerah. Seperti pesanan tiket ketika kami temui di PT SSA yang mengelola penjualan tiket travel. “Apalagi hari weekend dan long weekend sangat penuh permintaan pemberangkatan kapal,” ucap Tado.
Pulau Harapan sekarang memang sudah beda dari 8 tahun yang lalu, “Allhamdulillah dan bersyukur sekarang masyarakat banyak ramai berdagang sampai sampai sepanjang jalan Dermaga sudah antrei berdagang yang menjajajkan dagangannya,” pungkas Pakde panggilan sehari sebutan namanya.
Semakin malam saat kami berjalan dan menikmati alam pesona laut dengan keramaian musik serta hilir mudik tamu yang meramaikan pulau itu begitu ramai. Hingga tamu terus menikmati waktnya dengan sesama lainnya, waktu yang sangat indah dan gembira dimanfaatkan tamu dengan kegembiraan saling sibuk ada yang bakar ikan, karaoke bersama, merayakan ulang tahun diantara tamu yang hadir sambil menikmati jajanan yang ada.
“Pulau ini sangat berkesan buat saya, bagus dan indah panorama alam lautnya tidak kalah dengan obyek wisata bahari lain dan ekonomis bisa dijangkau waktunya,” pungkas wisatawan yang tidak mau disebut namanya.
Dari yang kami telusuri ke pulau-pulau memang masih banyak harus dibenahi, terutama Dermaga sandaran kapal yang masih saja belum di perbaiki, masih dengan papan papan bahkan sudah banyak yang mengkhawatirkan untuk dilalui berjalan menuju ke pulau itu.
Salah satunya pulau Sebira besar. Semoga dengan kami telusuri bisa dijadikan agenda perbaikan dan kemajuan obyek wisata dikepulauan seribu tentunya masyarakat pulau Harapan.
YON MARYONO/RED
0 komentar :
Posting Komentar