bimbingan tan kegiatan pembinaan daeknis penyusunan anggarn pengembangan aparatur, Selasa ( 14/8/17). |
Sekitar ada enam orang wartawan yang hadir untuk meliput acara tersebut. Uthe wartawan nusantara news, mengatakan “Sesampainya di resto saepisan bertemulah dengan Bapak Dadang Raharja, beliau selaku Kadis Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah. Sambutan beliau pun begitu ramah dan bersabat,” ucap Uthe.
Glen, dari asosiasi wartawan demokrasi indonesia (AWDI) menghampiri pak kadis, izin pak minta waktunya, ucap Glen kepada pak Dadang. “Maaf mas, saya lagi buru buru, jawab pak Dadang. Lalu pak dadang memanggil salah satu stafnya yang bernama Bhakti Haribowo selaku perencanaan dinas tersebut. untuk menemani dan berbincang bincang kepada beberapa rekan rekan dari media,” ungkap Glen.
Martin dari media pelita rakyat, izin pak boleh minta statmentnya? Jawab Pak Bhakti. maaf mas saya hanya menemani mas mas saja. Arahan dari pak kadis, kalo wawancara dan lain lain sebaiknya temui Ibu Riko. selaku PPTK acara tersebut, jawab dari Pak bhakti. hampir 20 menit berbincang bincang kami lalu naik ke atas,” kata Martin.
Sesampainya di ruangan tersebut kami menghampiri Ibu Riko selaku PPTK tersebut dengan sopan santun tinggi.
“Asalamualaikum ibu kita dari media, Lalu Ibu Riko menjawab dari mana mas? Dari media ibu,” ungkap Farhat.
“Mas, saya bukan PPTKnya. saya hanya dititip saja, PPTKny sudah pulang,” pungkas Ibu Riko.
Tiba-tiba salah satu teman dari Ibu Riko yang kami tidak ketahui namanya mengatakan, “Mas kalian wartawan apa bukan?”
“Biasanya kalau wartawan itu kalau ngeliput harus ada surat tugasnya dan harus memakai id card,” ucapan dari salah satu rekanny ibu Riko selaku PPTK.
Kami langsung mengeluarka surat tugas dad id card “Kami id card ada ibu, surat tugas juga ada, kan ibu tidak meminta ke kami, ini semua ada ibu,” jawab Farhat.
Sementara itu yahya dari media 86 mengatakan, “Maaf ibu, baru kali ini saya meliput diperlakukan seperti ini. Kita menjalani tugas tupoksi kita, untuk keterbukaan public, ko malah dipersulit ibu,” ungkap Yahya.
FARHAT MUHIDIN/SUGIONO/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar