Foto bersama di acara reuni SMP Negeri I Cilamaya Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang lulusan tahun 1992 |
Kegiatan berlangsung di halaman kampus SMPN I Cilamaya, karena bertepatan dengan bulan syawal masih dalam momen perayaan hari raya iedul fitri, selain lepas kangen acara diisi dengan halal bi halal.
“Hari yang bahagia dan saling kasih, tentunya yang selalu kami harapkan. 25 tahun silam sudah berpisah dari canda tawa dan sedih bersama sahabat selama disekolah. Kini dihari yang fitri ini kita bisa berkumpul dan merayakan hari lebaran. Tanpa melihat status social seseorang,” ungkap Mulyadi salah satu peserta alumni SMPN I Cilamaya kepada media ini dilokasi, Rabu (5/7).
Menurut Mulyadi kegiatan ini sudah berjalan dua kali, untuk acara sekarang jumlah peserta mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, itupun masih sangat jauh bila dilihat dari jumlah siswa angkatan 1992 yang terbagi menjadi 7 kelas.
Status social begitu mempengaruhi kehadiran kawan-kawan pada acara ini, padahal lanjut Mulyadi, momen ini sangat tepat untuk lebih mempererat jalinan silaturahmi, sehingga komunikasi tidak terputus, karena pada dasarnya semua kita membutuhkan orang lain.
“Yang utama adalah menghilangkan rasa malu. Mereka mau hadir cuman minder, alasannya belum sukses. Padahal kegiatan ini bukan untuk pamer-pameran, murni ingin lebih mempererat tali silalturahmi. Agar bisa saling membantu dalam hal apapun,” tambah guru SMAN I Cilamaya tersebut.
Peserta alumni lain, Ujang Tidak menampik bila rasa minder pasti ada saat hadir dalam acara tersebut bila melihat kesusksesan orang lain. Namun Ujang berpendapat, kesuksesan seseorang tidak harus pada kedudukan yang sama, ada sebagai pedagang, guru, dokter, dosen maupun yang lain. Intinya dari perbedaan tersebut dijadikan sebuah pewarna dalam menghiasa persahabat, karena yakin semuanya akan saling membutuhkan.
“Ngapain minder, cuek aja. Jauh-jauh hari panitia sibuk nyiapin acara ini, karena mereka ingin pada kumpul bareng. Banyak manpaat yang bisa diambil untuk motivasi hidup. Selama ini, mungkin kita satu angkatan tapi diluar sana pada kurang kenal, melalui reuni ini kita perjelas. Saya merasa senang dan bahagia. Mudah-mudahan kegiatan ini terus dilakukan. Bila tidak seperti ini kita gak bakal bisa ketemu,” ujar Ujang yang berprovesi sebagai pedagang gorengan penuh semangat.
Disela acara, wakil ketua panitia, Ade Nurkacan merasa senang atas kehadiran rekan-rekan pada acara reuni tersebut walaupun masih jauh dari harapan. Karena menurut Ade, bukan hal mudah untuk melaksanakan kegiatan ini banyak hal yang bisa mempengaruhi kehadiran teman-teman, mulai dari kesibukan pekerjaan, tidak ada waktu, malas bahkan rasa minder. Namun, dengan kegigihan panitia dan niat yang mulia Alhamdulillah acara berjalan sesuai harapan.
“Saya berharap semoga pertemuan silaturahmi ini terus dilakukan. Untuk menjaga kebersamaan. Rencananya tahun 2022 akan dilaksanakan reuni yang ke 30 tahun. Kalau bisa, untuk agenda kedepan pada bawa anak istrinya masing-masing supaya lebih kekeluargaan,” kata dokter yang bertugas di RSUD Karawang tersebut. (IRW/HNDR)
0 komentar :
Posting Komentar