 |
| Kapolri Jendral Tito Karnavian melantik Irjen Idham Azis menjadi Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen M Iriawan. |
Idham dilantik menggantikan Irjen M Iriawan yang dipindah sebagai Asops Kapolri. Pelatikan dilakukan di ruang Rupatama Mabes Polri, Selasa (26/7/2017).
Bagi Idhan, kerja sama dengan Tito bukan hal baru. Data Wikipedia menyebutkan ia pernah ditugaskan ke Poso untuk bergabung dengan Tito Karnavian. Idham diminta menyelidiki kasus mutilasi tiga gadis di Poso.
Terhitung 12 November 2005, Idham resmi menjadi Wakil Ketua Satgas Bareskrim Poso. Ia mendampingi Tito Karnavian.
Kemampuannya di bidang anti-terorisme membuatnya dipercaya menjadi Kapolda Sulawesi Tengah yang rawan dengan kelompok sipil bersenjata.
Lulusan Akpol 1988 ini memulai karir kepolisiannya di Bandung. Pada 1999 ia masuk Jakarta sebagai Kepala Unit VC Satuan Serse UM Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya. Ia terus berkutat di bidang reserse hingga pada 2004 menjadi Wakapolres Jakarta Barat.
Sebulah bertugas, ia dimutasi menjadi Inspektur Inspektur Bidang Operasi Inspektorat Wilayah Daerah Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah. Tahun berikutnya, Idham menjabat sebagai Kepala Unit Pemeriksaan Sub Detasemen Investigasi Densus/Anti-Teror.
Pada 2008, ia menjadi Kepala Sub Detasemen Investigasi Densus 88/Anti-Teror Badan Reserse Kriminal Polri. Setahun kemudian Idham ditugaskan menjadi Kapolres Jakarta Barat lalu menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Idham juga termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa, saat tergabung dalam tim Bareskrim yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, pada 9 November 2005. Penghargaan diberikan Kapolri saat itu, Jenderal Sutarto, yang diberikan bersama kompatriotnya Tito Karnavian, Petris Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel dan kawan-kawan.
POS/RED
0 komentar :
Posting Komentar