JAKARTA, JURNALMEDIAIndonesia.com - Ratusan pedagang yang berjualan di jalur pedestrian kawasan Tanah Abang ditertibkan Satpol PP Jakarta Pusat dalam enam hari terakhir. Sebagian besar dari mereka adalah penjaja makanan dan pakaian.
Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Pusat Santoso menuturkan, personelnya menggelar operasi penertiban sejak Sabtu pekan lalu hingga Kamis kemarin. Ia berkata, para pedagang terbiasa kembali berjualan di jalur pedestrian meski telah berulang kali ditertibkan.
"Kami beberapa kali harus terlibat perdebatan dengan mereka karena sebagian besar berusaha mempertahankan barang dagangan dan menolak ditertibkan," ujar Santoso kepada CNNIndonesia.com, Jumat (19/5).
Penertiban tersebut diiringi penyitaan beragam peralatan dan perlengkapan dagang. Barang jualan seperti pakaian, patung, dan minuman kaleng milik pedagang kaki lima itu pun tak luput dari penyitaan.
Santoso mengatakan, lembaganya hanya bertugas menyita barang-barang yang dijajakan para pedagang. Ia berkata, sanksi dan denda untuk para PKL itu akan dijatuhkan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
"Para pedagang akan dimintai keterangan untuk Berita Acara Pemeriksaan, kemudian diminta untuk ikut sidang tipiring. Besaran dendanya sesuai putusan hakim," kata Santoso.
Kemarin, Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebut para PKL yang berjualan di trotoar jalan Tanah Abang merugikan ribuan pedagang yang menyewa lapak di dalam pasar.
Djarot berkata, Pemprov DKI telah sejak lama berupaya membersihkan kawasan Tanah Abang dari PKL dan memusatkan aktivitas jual-beli di dalam pasar. Jelang Ramadhan, kata dia, Pemprov akan giat mensosialisasikan larangan berjualan di jalan.
Di sisi lain, penertiban Satpol PP tak membuat para pedagang kaki lima di Tanah Abang jera. Selang beberapa jam usai penindakan, mereka kembali menggelar lapak di pinggir jalan.
ABM/RED
0 komentar :
Posting Komentar