Ilustrasi infrasturktur jalan tol di Pulau Sumatera. Foto menunjukkan jalan tol Medan-Binjai seksi III, di Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (3/6/2017). |
"Dua titik lokasi jalan yang rusak itu yakni berada pada KM 141 atau dua kilometer sebelum Polsek Singingi, bahu jalan longsor karena terkikis air banjir Sungai Kuantan dan jalan licin berlumpur," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Arlizman Agus, di Pekanbaru, Selasa.
Menurut dia, situasi Jalan Lintas Tengah dari Kiliran Jao menuju Pekanbaru, melewati Kabupaten Kuantan Singingi pada umumnya jalan tidak ada hambatan dan masih bisa dilewati oleh kendaraan priadi dan kendaraan berat umum.
"Sekarang masih dalam perbaikan dari PUPR sedangkan lebar bahu jalan yang longor tercatat 30 meter," katanya.
Selain itu yang patut diwaspadi pemudik dalam arus mudik lebaran adalah adanya pengerjaan fisik perbaikan gororng-gorong jalan di km 117 Desa petai Kecamatan Singingi Hilir arah ke Pekanbaru.
Kondisi jalan, katanya lagi, masih bisa dilalui dan tidak menyebabkan macet biarpun menggunakan separo jalan. Dan kini sedang pematangan perbaikan oleh PUPR Riau," katanya.
"Kondisi riil penyebab rusaknya jalan antara lain akibat faktor geografik jalan, kelengkapan fasilitas jalan, rawan bencana alam, aktivitas penduduk, dan prilaku pengemudi," katanya.
Sedangkan geografik jalan, katanya, salah satu faktor utama penyebab kecelakaan. Sedangkan urutan terbanyak proporsi jumlah daerah rawan kecelakaan di Provinsi Riau, yakni di Kabupaten Inderagiri Hulu, Kampar, Kuansing, dan Kota Dumai.
Urutan berikutnya, adalah Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Inderagiri Hilir dan Kabupaten Bengkalis. Data lokasi rawan longsor yakni berada pada titik km78 +550 L, km87 +700 L setelah Rantau Berangin arah Sumbar.
Ia mengimbau pengemudi agar senantiasa memperhati rambu-rambu pengumuman daerah rawan longsor untuk menghindari kecelakaan lalulintas, dan lebih baik menunda perjalanan saat mata mengantuk.
(ANT/RED)
0 komentar :
Posting Komentar