Ilustrasi (Max Pixel/Creative Commons Zero - CC0.) |
Kesiapan itu dikatakan Konselor bidang Ekonomi KBRI Zagreb, Widjoseno Sastroamidjojo melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Kamis, terkait kegiatan IMW di Kroasia pada 2-7 Juni 2017.
"Indonesian Movie Week ini awal yang sangat baik untuk saling mengenal antara Indonesia dengan Kroasia dan bisa diteruskan pada tahun-tahun mendatang," katanya saat menutup resmi IMW Kroasia.
IMW berlangsung sukses dan ditutup dengan pemutaran film "Kisah 3 Titik", karya sutradara Lola Amaria di Kino Zlatna Vrata, Split, Kroasia pada Selasa (7/6) malam waktu setempat.
IMW Kroasia menghadirkan film Indonesia "Sunya", "Gending Sriwijaya" yang jadi film pembuka, "Labuan Hati", dan "Kisah 3 Titik" di dua bioskop di tengah kota yakni, Kino Tuskanac (Zagreb) dan Kino Zlatna Vrata (Split).
"Setidaknya, kita sudah berada di tengah-tengah warga Kroasia. Semoga tahun berikutnya jauh lebih baik lagi," kata Widjoseno.
Rencana KBRI Zagreb menjadikan IMW sebagai agenda tahunan, lanjut Widjoseno memiliki pijakan dari kegiatan lain sebelumnya.
"Dalam konteks hubungan bilateral Indonesia dan Kroasia, ada pijakan sebelumnya melalui beberapa sektor seperti pendidikan dan pariwisata. Kegiatan IMW membuat langkah lebih maju dalam rangka mempromosikan Indonesia," katanya.
Menurut dia, keberhasilan pelaksanaan IMW Kroasia tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak terhadap perfilman Indonesia termasuk KBRI Zagreb.
"Inilah yang menjadikan IMW dapat terlaksana. Tentu saja, di tahun berikutnya kita akan lakukan promosi yang lebih baik," katanya.
Aktor senior Slamet Rahardjo yang menjadi salah satu delegasi IMW Kroasia menilai kegiatan tersebut merupakan bentuk diplomasi kebudayaan yang diharapkan lebih mempercepat proses hubungan Indonesia dengan Kroasia.
"Sebagai negara baru, Kroasia sudah memiliki standar produksi perfilman internasional tapi mereka tidak punya penonton film. Kita perlu mengenal Kroasia begitu juga sebaliknya untuk sharing ilmu dan teknologi perfilman," katanya.
Slamet mengatakan, bersama sineas Indonesia lainnya seperti Harry Dagoe, Lola Amaria, Dhoni Ramadhan, dan Ineke Indriyani, mereka sempat melakukan pertemuan dengan para penggiat film di Kroasia.
"Melihat kondisi perfilman kedua negara, saya berharap sineas Kroasia diundang datang ke Indonesia, atau sebaliknya mengirim sineas kita ke Kroasia. Di sini harus ada peran dari pemerintah melalui Pusbangfilm Kemdikbud," kata dosen pada Institut Kesenian Jakarta itu.
IMW Kroasia merupakan ajang film pertamakali digelar sejak KBRI Zagreb dibuka pada 2010. Pembukaan IMW dilakukan oleh Dubes RI Sjachroedin Zainal Pagaralam pada 3 Juni 2017.
(ANT/RED)
0 komentar :
Posting Komentar