WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Dua Belas Organisasi Kutuk Tindakan Bupati Beny Merokok & Minum Kopi Didepan Umum


MOROTAI, JURNALMEDIAIndonesia.com - Dua belas organisasi keagamaan dan kemahasiswaan Selasa (20/6), menggelar unjuk rasa di depan pasar Gotalamo dan taman kota Daruba. Dua belas organisasi itu diantaranya : Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pulau Morotai, Nadatul Ulama (NU), Pimpinan Daerah Muhamdidiyah (PDM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND), Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Gerakan Mahasiswa Pemerhati Sosial (Gamhas), Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia (Samurai), Solidaritas Mahasiswa Pasifik (Sompas), Pusat Perjuangan Untuk Pembebasan dan Himpunan Mahasiswa Pelajar Pasific (HMPP) Morja.

Unjukrasa belasan organisasi di pasar dan taman kota itu mengutuk tindakan Bupati Beny Laos yang melakukan tindakan tidak terpuji dengan merokok dan minum kopi didepan umum pada saat bulan ramadhan.Para pendemo menyesalkan tindakan Bupati yang merokok dan minum kopi didepan Pangdam Pattimura didepan ruangan VVIP Bandara Leo Wattimena Morotai beberapa waktu lalu.

"Aksi yang kami gelar sebagai bagian ekspresi keresahan kami atas tindakan bupati, yang tidak menghargai umat muslim saat menjalankan ibadah puasa, karena disiang hari saat kunjungan Panglima di bandara Morotai berapa waktu lalu, bupati dengan santai menghisap rokok dan minum kopi, padahal yang bersangkutan tau, bahwa ini bulan puasa, kenapa harus minum dan hisap rokok didepan umum, itu artinya Bupati tidak menghargai umat muslim di Morotai yang saat ini menjalankan ibadah puasa, "koar Sukardi Ikene saat berunjuk rasa di Pasar Daruba

Dalam pandangannya, sebagai seorang pejabat, harusnya memberikan contoh yang baik buat masyarakatnya, namun, yang terjadi Bupati tidak memiliki etika maupun rasa toleransi terhadap agama lain.

"Tapi sesuai dengan penilaian kami, bupati tidak beretika, karena disaat umat muslim di Morotai menjalankan ibadah puasa yang bersangkutan malahan menghisap rokok dan minum kopi didepan umum, sebagai seorang pimpinan harus memberikan contoh yang baik didepan umum, bukan sebaliknya, "cetusnya.

Sementara Haekal Salman, salah satu pendemo lainnya juga menegaskan, tindakan Beny Laos itu wajib hukumnya dikritisi karena sudah melanggar etika dalam bertoleransi."kita kecam sekaligus kritisi tindakan Bupati, karena kami anggap sudah melewati batas, jika Bupati melakukan tindakan berulang ulang dengan tidak menghargai ummat muslim, maka itu artinya Bupati mau daerah ini tidak aman,"cetusnya

Selain itu, sebagai bentuk kekecewaan terhadap Beny, Para pendemo membuat keranda mayat, keranda tersebut sebagai bentuk matinya rasa kepemimpinan Beny terhadap masyarakat Morotai. Bahkan juga sebagai kritikan terhadap perilaku Bupati yang dianggap sangat merugikan agama yang lain."kita siapkan keranda mayat, ini bentuk protes rakyat terhadap pimpinannya yakni Beny Laos."koarnya

Haekal juga mengancam akan menurunkan seluruh masyarakat Morotai jika tindakan Beny itu memperkeruh suasana keummatan di Morotai, di sela-sela itu menurut Bupati kepada JURNAL MEDIA Indonesia menegaskan bahwa Apa untungnya demo ? Ingat sail Morotai gagal dan sepertinya sudah gagal, kasus MMC menjadi catatan untuk tidak ada investasi..

Morotai butuh nama baik untuk menyambut investasi dan kota parawisata, dengan demo dan bermain bahasa intoleran sama dengan menolak Morotai sebagai kota parawisata dan kota ramah investasi. Kapan Morotai Bangkit kalau pola lama dipertahankan ? Tolong kita renungkan bersama dan jujur pada hati kita masing masing. Bulan Ramadan membawa kesucian hati, Renungkan ini menjadi awal kita bersatu membangun Morotai.

OJE/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Pj. Wali Kota Banjar, Dr. H. Soni Harison AP., S.Sos, M.Si, Mengambil Sumpah /Janji Anggota BPD Antarwaktu Desa Jajawar Masa Keanggotaan Tahun 2018-2026

Banjar, JMI - Bapak Bhira Tawado, S.Hut., dikukuhkan sebagai Anggota BPD Antarwaktu Desa Jajawar Masa Keanggotaan Tahun 2018-202...