WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Wisata Bahari Pulau Cipir

Keasyikan para pengunjung menikmati pantai di Pulai Cipir.
JURNALMEDIAIndonesia.com - Pulau Cipir bagian dari akreologi dari pulau Onrust dengan luasnya 1, 6 HA. Pulau yang memiliki peninggalan sejarah cagar budaya dizaman kolonial Belanda, begitu terlihat indah pemandangan, panoramanya, kini banyak wisata lokal berkunjung untuk menikmati keindahan alam laut.

Pulau Cipir merupakan lahan bekas rumah sakit untuk perawatan dan karantina penyakit menular bagi jamaah haji pada tahun 1911 - 1933, para jamaah dari seluruh Indonesia yang ingin menunaikan haji, harus dipusatkan dahulu disini.

Pulau yang terletak disebelah selatan pulau Onrust dan berdekatan dari dermaga Kamal Muara yang masuk bagian adminisratif Pemda Kabupaten Kepulaun Seribu Selatan merupakan salah satu obyek wisata bahari yang cukup bagus untuk wisata lokal yang ekonomis.

Untuk kita bisa berkunjung ke pulau itu, cukup mengeluarkan kocek Rp.5000/orang untuk tiket masuknya. Pulau yang sudah cukup memadai wisata dengan dilengkapi sarana umum seperti toilet, kamar ganti, musholla, dan warung warung, bahkan ada kamar penginapan jika kita menginginkannya cukup mengeluarkan uang Rp 500.000 untuk permalamnya, bisa di huni 6 orang setiap kamar yang sudah dilengkapi fasilitas tempat tidur yang ber AC.

Untuk kita bisa menempuh ke pulau itu melalui transportasi air dari dermaga Kamal Muara yang terdekat dengan kocek 40ribu/orang Pp itupun harus dengan muatan banyak, lain halnnya jika kita pribadi memerlukan ongkos cukup besar.

Bangunan tua peninggalan Kolonial Belanda, menjadi salah satu objek wisata Pulau Cipir.
Pulau yang dibangun tahun 1666 diperuntukan Dermaga bongkar muat barang dijaman penjajahan kolonial Belanda dan pernah diperuntukan Karantina jamah Haji di tahun 1933an itu, memiliki arti sejarah yang penting. Banyak juga bangunan reruntuhan yang bekas digunakan rumah sakit dan Karantina haji dizaman Belanda.

Pulau yang dikelola dinas Pariwiasata Pemkot DKI Jakarta ini, setiap minggunya ramai dikunjungi pelancong wisata bahari, semakin sore, pengunjung akan semakin padat yang datang di saat hari libur.

Saat kami temui salah satu petugas memberikan keterangan, "Kedatangan pengunjung tergantung cuaca lautnya, artinya jika airnya tidak keruh maka banyak yang datang karena pulau ini kedekatan dengan daratan Jakarta bersebelahan dengan pulau G atau pulau reklamasi yang saat ini banyak dibicarakan dipublik." Tuturnya.

berkunjung ke Pulau Cipir, kami temuui banyak wisata memanfaatkan waktunya menikmati keindahan panorama pulau dengan deburan ombak dan banyak pengunjung melakukan aktivitas mandi ditepi hamparan pasir laut yang cukup bersahabat.

Bahkan, anak anak aktif memanfaaatkan waktunya bermain pasir laut yang dibuat bentuk aneka ragam pola bentuk dan masih banyak lagi pengunjung datang untuk memancing di tepi pulau yang terliat begitu ramai dengan suasana panas tanpa dihiraukan lagi, karena asyiknya dengan desahan angin laut sepoi-sepoi membuat mata kita mengundang jadi untuk tertidur.

Pulau yang berdiri dizaman kolonial Belanda ini, ternyata masih banyak perbaikan dan fasilitas lainnya trutama tempat pembelian tiket yang tidak memadai terlihat hanya bangunan pos terbuat material kayu-kayu dan triplek seadanya.

Juga, kebutuhan tenaga listrik yang di hasilkan Ganset digunakan dengan batas waktu sampai jam 21.00 malam. Tapi cukup juga bisa digunakan di acara siang hari untuk pengunjung yang memerlukan bila penngunjung membawa alat sound dan pengeras suara untuk acara keluarga yang sudah tersedia dipendopo dan saung-saung berdiri.

Masih banyak lagi, dari hasil yang kami hampiri, pengunjung yang bermalam mengenakan tenda tenda sambil berkemah untuk menikmati panorama laut di malam, sambil menyantap ikan bakar hasil bakarannya.

"Pengunjung bila bermalam atau nginap mendirikan tenda kemah itupun harus izin terlebih dahulu ke Dinas Pariwisata Pemkot provinsi DKI Jakarta untuk bisa mendirikan tenda berkemah." ungkap Salam, salah satu petugas yang kami temui.

Bagi warga Jabodetabek sudah saatnya kita mengenali Pulau Cipir dan pulau pulau lainnya berkunjung yang tidak terlalu jauh dari jarak tempuh kedarat hanya makan waktu 30 menit sampai ke pulau Cipir.

Untuk itu, mari kita jaga keindahan alam Pulau itu dengan peninggalan peninggalan sejarah cagar budayanya. Karena dipulau Cipir ada juga peninggalan sejarah rangka meriam si jagur hasil peninggalan kolonial Belanda.

Pewarta: Yon Maryono/red
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Rapat Paripurna DPRD Kab. Subang Pj. Bupati Subang Paparkan Nota Pengantar RAPBD Tahun 2025

Subang, JMI - Penjabat (Pj.) Bupati Subang Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.cd Menghadiri Rapat Paripurna DPRD  yang bertempat di Ruan...