WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

‘Polisi Pendakwah’ Tebarkan Nilai Reliji

Kapolsek Neglasari Kompol H. Khoiri
MENJADI polisi bukan hanya sebagai penegak hukum. Polisi juga mampu menjadi pencerah bagi umat lewat dakwah. Adalah Kompol H. Khoiri, Kapolsek Neglasari, Kabupaten Tangerang. Selain sebagai penegak hukum, perwira Polri ini juga dikenal sebagai penceramah dan guru ngaji.

Dia ak jarang memberikan tausiyah kepada warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan. Mungkin, bagi sebagian warga binaan ada yang menyimpan dendam pada polisi karena menjebloskan mereka ke Lapas. “Justru saya ingin merubah paradigma tersebut dengan cara menjadi penceramah di Lapas,” Kompol H. Khoiri.

Dalam tausiyahnya di Lapas, Kompol Khoir selalu menanamkan kepada warga binaan, Lapas adalah tempat terakhir belajar, dari berbuat kurang baik menjadi lebih baik. Lapas ini pula menjadi tempat terakhir dalam menjalankan sisa hidup. “Saya selalu menggunakan metode pendekatan. Tujuannya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan bagi para warga binaan,” imbuhnya.

Di sela-sela kesibukannya sebagai Kapolsek, Khoiri berusaha menyelipkan pencerahan bahwa Polri dalam selain bekerja keras menjaga Kamtibamas juga menanamkan nilai kerukunan umat beragama.

Khoiri penah mengeyam pendidikan di pesantren, sehingga nilai-nilai agama tertanam di dadanya. Bahkan Kkoiri muda pernah menjadi qori, pembaca Al Quran terbaik saat menjadi santri di pesantren di daerah Cengkareng, Jakarta Barat.

ANGGOTA DENSUS

Sebelum menjadi Kapolsek, Khoiri pernah menjadi anggota Densus 88 Mabes Polri. Selama dinas di pasukan anti-teror itu pula, dia banyak belajar tentang agama dan toleransi beragama. Dalam menyampaikan siraman rohani, Khoiri selalu berbahasa santun, lemah lembut, lugas sehingga mudah dimengerti.

Selain itu didukung dalil-dalil yang sahih, membuat alumni Sekolah Polisi negara (SPN) Lido 1991 ini banyak mendapat undangan dari majlis taklim atau di sekitar tempat tinggalnya dan sekitar Polsek Neglasari. Bahkan dia kerap mengisi ceramah kegiatan keagamaan seperti Isra Miraj atau Maulid Nabi Muhamad SAW di jajaran Polres Metro Tangerang.

Kepiawaiannya dalam berceramah tidak diragukan lagi. Materi yang disampaikannya beragam sesuai dengan usia, pekerjaan dan latar belakang dari jamaah yang hadir. Jika jemaaah yang hadir lebih didominasi anak sekolah, Khoiri lebih cenderung menyampaikan tentang tata cara pergaulan termasuk bahaya pengunaan narkoba dan tawuran antarpelajar menurut ajaran Islam.

“Usai memberikan pencerahan saya menutupnya melakukan muhasabah. Tujuannya agar para remaja memiliki kesadaran untuk menghindari perbuatan maksiat dan lebih giat belajar mewujudkan cita-citanya,” beber mantan Kasubnit Narkoba Polsek Metro Tamansari ini.

KELUARGA ISLAMI

Jemaah yang kerap mendapat pencerahan, datang dari beragam kalangan. Khoiri pun harus pandai-pandai memilih tema. Bila jemaah kebanyakan kaum ibu, maka materi ceramahnya berkaitan tentang membentuk keluarga Islami serta cara mendidik anak menurut ajaran Islam. “Betapa hancurnya kehidupan sebuah keluarga jika salah satu angota keluarga terjerumus ke narkoba,” ujar bapak tiga anak ini.

Sebagai Kapolsek, Khori selalu mendorong masyarakat agar bersama-sama menjaga Kamtibmas, saat mendatangi kampung-kampung. Banyak masyarakat terkejut bercampur takjub melihat Khoiri berbalut seragam kepolisian, tapi mampu menjadi sosok pendakwa.

“Alhamdulillah, Polri mendukung aktivitas saya sebagai pendakwah. Sejalan dengan program Kapolda Metro Jaya dengan moto tiada hari, tanpa silahturahim. Lewat program ini, polisi lebih dekat dengan masyarakat,” tukasnya. (warto/iw)
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Rapat Paripurna DPRD Kab. Subang Pj. Bupati Subang Paparkan Nota Pengantar RAPBD Tahun 2025

Subang, JMI - Penjabat (Pj.) Bupati Subang Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.cd Menghadiri Rapat Paripurna DPRD  yang bertempat di Ruan...