 |
| Museum PD II di Morotai yang terbengkalai kaena pencabutan listrik PLN |
Pernyataan Kepala PLN itu karena wartawan koran ini mempertanyakan soal kapan pemadaman listrik di Morotai bisa berakhir, termasuk soal mekanisme audit terhadap penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terdapat di PLN Morotai.
"Saya akan laporkan kamu (wartawan Posko Malut) ke Polisi kalau kamu muat nama dan pernyataan saya di Koran," ancam salah satu wartawan saat mengkonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa(9/5) Yaitu wartawan posko malut
Awalnya, kedatangan wartawan lokal posko makut dikantornya itu diterima secara baik olehnya. hanya saja, ketika dikonfirmasi terkait masalah pemadaman lampu di Morotai yang sudah berjalan beberapa bulan lalu hingga kini. Kepala PLN itu langsung menunjukkan arogansinya.
"Saya tidak bisa membuat pernyataan di koran terkait masalah yang ditanyakan termasuk anak buah saya juga begitu tidak boleh berikan pernyataan, karena yang berhak memberikan pernyataan itu Pak Amran Ali, Manajer Rayon Tobelo, jadi jangan tulis di koran bahwa saya tidak memberi penjelasan, bapak mengertikan, kalau tidak saya lapor polisi," ancamnya kembali.
Anehnya, ketika ditanya nama dirinya termasuk nomor handphone milik kepala PLN Rayon Tobelo Anwar Ali. Kepala PLN Daruba itu enggan memberikan namanya, bahkan menyuruh wartawan koran ini untuk pergi ke Tobelo dan mengkonfirmasi masalah pemadaman di Morotai.
"Kenapa tanya nama saya, kamu punya Perusahan di ternate kan, jadi silahkan kamu datang ke Tobelo untuk konfirmasi," ujarnya.
"Saya kira pelanggan, maaf saya sibuk,"ucapnya dengan nada tinggi
Pewarta: oje
0 komentar :
Posting Komentar