WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Jaga Stok Nasional, Banyuwangi Pasok Beras ke Bali, NTT, Madura


BANYUWANGI, JURNALMEDIAIndonesia.com - Untuk memenuhi kebutuhan stok pangan nasional, Perum Bulog Sub Divre IX Banyuwangi mengirimkan stok beras yang diambil dari produksi petani Banyuwangi ke beberapa daerah di Indonesia. Ada tiga daerah tujuan pengiriman beras tersebut. Antara lain Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Madura.

"Saat ini stok beras yang tersimpan di gudang Bulog tersisa 53 ribu ton. Sangat melimpah. Ini cukup untuk kurun waktu 25 bulan ke depan. Pengiriman ke tiga daerah ini untuk mengamankan stok beras nasional," ungkap Kepala Bulog Sub Divisi Regional IX Banyuwangi, R. Gunadharma Nugrahawan, Jumat (19/5/2017).

Total beras yang akan didistribusikan ke tiga daerah tersebut sejumlah 21.600 ton. Untuk NTT, kata pria yang biasa disapa Awang ini, berjumlah sekitar 11.600 ton beras. Sementara Bali dan Madura, masing-masing 5000 ton beras.

Sementara untuk kualitas stok beras yang dikirim adalah medium plus dan premium.

"Rata-rata harganya yang medium kami jual Rp 7.500 Rp 7.900 per Kg. Ini sesuai dengan Inpres Nomor 5 Tahun 2015 disebutkan bahwa beras dengan kualitas medium memiliki kriteria mengandung butir patah sebanyak 20 persen, menir 2 persen dan kadar air 14 persen. Sementara untuk beras dengan kualitas premium tidak ada sama sekali kandungan beras patah dalam Stok beras yang ada," pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik pengiriman stok beras Banyuwangi ke tiga daerah tersebut.

"Banyuwangi memang dikenal dengan gudang beras nasional. Sudah selayaknya untuk ketahanan pangan nasional, Banyuwangi mengirimkan beras ke beberapa daerah yang dinilai kurang," ujar Anas.

Luas tanam padi masyarakat sampai dengan pertengahan Februari sebesar 54.515 hektar. Dari luas itu 16.351 hektar telah panen dengan produksi gabah sebanyak 111.549 ton.

"Dari jumlah itu jumlah beras yang telah diserap oleh Bulog sampai Februari lalu sebanyak 868,55 ton. Jumlah ini masih kecil karena baru sedikit wilayah yang panen, kami memperkirakan serapan Bulog akan tinggi saat panen raya padi bulan Maret-April dan Juli Agustus mendatang," kata Anas.

Anas juga berharap agar jumlah serapan beras Bulog dari petani bisa terus ditingkatkan. Karena surplus beras Banyuwangi cukup tinggi. Pada tahun 2016 lalu jumlah produksi beras Banyuwangi sebanyak 790.623 ton gabah atau setara 499.673 ton beras. Sedangkan jumlah konsumsi masyarakat 143.710 ton.

"Surplusnya mencapai 300 ribu ton lebih, sebagiannya dibawa keluar Banyuwangi," pungkas Anas.

HNS/HNS/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Bapenda Kab.Subang Gelar Peluncuran Gerakan Masyarakat: Program Gerakan Sadar Pajak, Mobil Layanan Keliling, dan Seleksi Duta Pajak Daerah

SUBANG, JMI - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Subang menggelar acara peluncuran Gerakan Masyarakat, Mahasiswa, dan ...