Ilustrasi Pasar Murah yang digelar PLN |
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindagkop-UKM Hamima Hamisi mengatakan, pasar murah baru akan dilaksanakan dua pecan menjelang lebaran idul fitri, sehingga warga yang kurang mampu ketika menghadapi suasana lebaran tidak merasakan tingginya harga bahan pokok (Bapok) yang di jual di pasaran.
"Bapok yang akan dibelanjakan untuk kesiapan pasar murah itu menggunakan APBD sebesar Rp 200 juta," ungkap Hamima ketika dikonfirmasi kemarin (29/05).
Ia menambahkan, pasar murah yang akan dilaksanakan itu, bukan saja difokuskan di Kota Daruba, namun pasar murah dilakukan di 88 desa yang berada di lima kecamatan.
"Tim dari Disperindag akan turun mendata warga kurang mampu yang ada di 88 desa, dari data tersebut, warga kurang mampu diberi kupon untuk datang berbelanja di pasar murah, jadi yang tidak memiliki kupon tidak dilayani," jelasnya.
Hamima mencontohkan, bapok yang akan dijual itu, misalnya harga gula pasir yang dibeli di pasar dengan harga per kilo Rp 10 ribu, maka saat pasar murah harag gula pasir per kilo Rp 5 ribu. "Intinya bapok yang di jual itu, diskon 50 persen dari harga yang ada di pasaran," katanya.
Pewarta: Oje
0 komentar :
Posting Komentar