Dok. launching jadwal ivent wonderful Morotai. April 2017 kemarin. |
"Silahkan dia (Rina) lapor polisi, kalau bilang saya berutang, silahkan proses hukum di polisi saya siap hadapi," tantang Tony, saat memberikan pernyataan di media massa, Senin (8/5).
Menurut Tony, pernyataan Rina yang mengaku warga jakarta di beberapa media massa lokal bahwa dirinya telah berhutang belasan juta rupiah atas kerjasama promosi parawisata Morotai, yakni pembuatan banner, majalah, pembuatan majalah dan sebagainya itu sangat tidak benar.
"Saya ini tidak kenal yang namanya Rina, dia itu siapa bahkan tidak pernah melakukan kontrak dengan dia (Rina) terkait promosi parawisata Morotai, jadi pemberitaan di media itu sangat tidak benar bahkan itu pembohongan." Tegas Tony.
Sepengetahuan dirinya, semua fasilitas launching jadwal ivent wonderful Morotai yang telah dilaksanakan di kantor kementerian parawisata beberapa minggu lalu itu sudah difasilitasi oleh kementerian sendiri.
"Mulai dari fasilitas promosi, baliho, spanduk, ruangan, penggunaan sound system, makan, serta acaranya itu sudah ditangani oleh kementerian parawisata, jadi kalau Rina menuduh kami berhutang itu salah, karena tidak ada kerjasama atau kontrak dengan pihak ketiga (rina)," pungkasnya
Sementara, Tanggungan Dinas Parawisata sendiri saat kegiatan launching hanya menyiapkan tas, buku, kalender wonderful, serta tarian. "Kita berpartisipasi pada kegiatan launching, tariannya asli dari Tobelo Morotai, buku launching, termasuk penyiapan undangan," ungkap Tony.
Dengan demikian, pernyataan Rina itu harus dibantah lagi karena dianggap tidak benar. "Kalau saya berhutang maka silahkan dia (Rina) telpon saya, nomor saya aktif terus, sementara laporan Rina terkait saya berhutang sudah saya sampaikan melalui email ke pihak kementerian, dan mereka bilang semua item kegiatan itu kementerian yang hendel, jadi kalau ada pernyataan Rina seperti itu maka tidak benar," tandasnya.
Pewarta: Oje
0 komentar :
Posting Komentar