 |
| Peresmian kantor kas titipan untuk wilayah Kabupaten Subang di Kantor bank bjb Cabang Subang |
Peresmian ditandai dengan penandatanganan naskah kerjasama Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar, Wiwiek Sisto Widayat dengan Pimpinan BJB Subang, Riki Achmad Nurdin. Sedangkan pembukaan Kas Titipan oleh Plt.Bupati Subang, Hj. Imas Aryumningsih dengan pemukulan gong.
"Kabupaten Subang ini Kas Titipan yang ketiga di Jabar, setelah Serang dan Sukabumi. Sementara untuk Indonesia Subang ini yang ke-74," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar, Wiwiek Sisto Widayat.
Dipilihnya Subang sebagai Kas Titipan, kata Wiwiek, Subang merupakan daerah strategis dengan keberadaan banyak industri. Subang merupakan daerah transit dengan tujuan Purwakarta, Sumedang dan merupakan jalur utama lintas Pantura. Belum lagi, dalam beberapa tahun ke depan ada dua mega proyek yakni Pelabuhan Patimban dan Bendungan Sadawarna.
"Yang menarik perkembangan pengerahan dana pihak ketiga selama 3 tahun terakhir mengalami kenaikan setiap tahunnya, seperti pada tahun 2016 mencapai Rp 3,13 triliun. Demikian juga pemberian kredit pada tahun yang sama mencapai Rp 4,80 triliun. Termasuk perkembangan daerah ke depannya cukup menjanjikan," ungkap Wiwiek.
Untuk tahap pertama kas titipan BI di Subang menyediakan uang sebesar Rp 150 miliar. Hal tersebut berdasarkan hasil kajian karena di wilayah Subang nilai transaksi per hari mencapai Rp15 miliar. "Sementara Rp150 miliar, dalam 1 minggu sampai 2 minggu kita evaluasi, jika bagus, kita tambah lagi," katanya.
Plt Bupati Subang Imas Aryumningsih mengapreisasi dibukanya Kas Titipan di Subang. Ia berharap dengan potensi yang ada di Kabupaten Subang, keberadaan Kas Titipan ini bisa memudahkan warga untuk transkasi perbankan. "Mudah-mudahan ini bermanfaat utuk warga. Jadi tidak ada lagi harus nunggu jam sekian atau ke Bandung dulu," kata Imas
Potensi Subang yang terus bergerak terlebih dengan adanya indosurti, keberadaan sangat membantu. Apalagi, Pelabuhan Patimban dan Bendungan Sadawarna segera hadir di Kabupaten Subang. Di era MEA, keberadaan Bank ini posisinya vital dalam persaingan bisnis. Ia meminta, warga jangan menjadi penonton tetap pelaku.
"Apalagi sekarang industri mulai bergeliat, ditambah pasar bebas MEA sudah dimulai maka dari itu harus disiapkan, utamanya masalah perbankan. Mudah-mudahan dengan dibukanya kas ini, kita nantinya tidak ada kekurangan uang. Tidak akan susah dalam pencairan," tandasnya.
Pewarta: Agus Hamdan
0 komentar :
Posting Komentar