Ilustrasi |
Pasalnya, hasil pantawan tim JMI, banyak peserta yang baru dan tidak memenuhi syarat, dan tes kesehatan serta jasmani tidak memenuhi standar.
Lebih parahnya lagi, terdapat peserta “siluman” yang tidak mengikuti atau gagal tes tertentu, ternyata pada akhirnya diterima sebagai tenaga honor yang digaji dari uang rakyat tersebut.
Oleh sumber yang patut dipercaya ini, “Kami mensinyalir hal itu terlihat saat tes fisik. Waktu itu ada beberapa peserta saat dilakukan tes jasmani (tinggi badan/ Kesehatan) Namun, kenyataan beberapa peserta atau pelamar yang tidak mencapai tinggi badan dan kesehatan yang telah ditentukan justru di terima,
“Ada anggapan peserta harus menyerahkan uang dengan besaran tertentu, agar bisa diterima, dan kalau itu benar kita menyayangkan,” tuturnya.
Ditambahkannya, ia juga mempertanyakan kepada kasat pol pp yang baru, dalam seleksi ini tidak terlihat transparansi penerimaan tersebut, apalagi jika mengacu dengan UU yang berlaku.
Sumber ini juga mengatakan, bahwa dirinya siap mengungkapkan pernyataannya ini sampai ke meja hijau. Siap menunjukkan siapa-siapa saja yang diduganya banyak peserta yang di terima, ternyata banyak tidak memenuhi syarat, dan tes kesehatan serta jasmani tidak memenuhi standar.
Informasi dari beberapa narasumber Tim (JMI), tidak memungkiri jika memang terdapat kongkalikong penerimaan pegawai honorer tersebut.
“Iya, ini terlihat sekali sudah pesanan orang tertentu, dengan menggeser nama-nama yang lolos,” ujar sumber ini yang namanya tidak disebutkan.
Terpisah mantan Kasat Pol PP tubaba.(subaidi) mengatakan,kepada tim JMI “Kalau mau komfermasi silakan langsuNg ke dewan aja mas, kaerna yang masukin orang dewan,” ungkap nya kepada tim JMI.
Bagaimana kelanjutan berita ini, tunggu selengkapnya Tim JMI akan mewawancarai kembali Kasat Pol PP setempat, dan juga akan meminta tanggapan dari Sekdakab TUBABA atas dugaan penerimaan Honorer Pol PP Tubaba.
Pewarta: Robinsah
Editor; Habib
0 komentar :
Posting Komentar