Ahok-Djarot mengakui kekalahan |
“Ludes dah harta gua,” ujar satu bandar judi yang tak mau disebutkan namanya. Ia harus membayar uang ratusan juga rupiah dan juga beberapa mobil mobil kepada petaruh yang memegang paslon Anies-Sandi
Memang bukan rahasia lagi bila Pilkada DKI putaran kedua ini dijadikan ajang taruhan. Mulai dari taruhan uang ratusan juta rupiah hingga mobil mewah. “Pokoknya wuih ngeri banget taruhannya. Dari uang ratusan juta sampai mobil mewah dipertaruhkan,” ujar satu pengusaha yang enggan disebutkan namanya, Rabu (19/4).
Untuk taruhan siapa yang menang dalam Pilkada DKI ini berbeda dengan taruhan bola yang memakai sistem skor atau juga voor-vooran.
SISTEM PASANGAN
“Kalau untuk siapa yang menang di Pilkada DKI ini sistem pasangannya satu berbanding dua. Artinya kalau masang Rp 100 juta maka bandar harus membayar dua kali lipat dari nilai taruhan. Begitu juga dengan mobil. Bertaruh satu mobil dapatnya dua mobil bila menang,” jelas pengusaha itu yang banyak mengenal cukong-cukong di kawasan Kota dan Pluit
Bandar memang sangat yakin petahana bakal menang. Ini berkaca pada hasil kerja yang telah diperlihatkan. Meski juga agak ketar-ketir setelah lima hari sebelum pencoblosan banyak lembaga survey yang merilis untuk kemenangan paslon Anies-Sandi.
“Tapi bandar tetap berani membuka pasar taruhan satu berbanding dua,” jelasnya. “Ini memang gila-gilaan.”
Namun setelah hasil hitung cepat yang menempatkan paslon Anies-Sandi sebagai pemenang dengan raihan suara 57,56 persen berbanding 42,44 persen atas paslon Ahok-Djarot membuat bandar kalah banyak.
Pos Kota
0 komentar :
Posting Komentar