Jakarta, JURNALMEDIAIndonesia.com – Jasad membusuk yang ditemukan di rawa-rawa di pinggir tol Kapuk 2, Jalan Prof Dr Ir Soedijatmo KM 21.300, Penjaringan Jakarta Utara, pada Kamis (23/2) lalu, ternyata seorang kurir narkoba jaringan internasional.
Hal tersebut diketahui saat jenazah, Yantoko, 27 dilakukan outopsi di RSCM Jakarta Pusat, ditemukan 10 kapsul silikon berisi shabu seberat 234 gram atau senilai Rp 200 juta. Dengan rincian 7 kapsul tersimpan didalam ususnya, 3 kapsul lainnya sudah keluar dari dubur menempel di celananya.
Selain itu, tas koper warna merah milik Yantoko juga ditemukan tak jauh dari penemuan mayat. Didalam koper berisi celana dan baju, tas punggung coklat, foto copy KTP, ATM BCA, ATM BRI beserta buku rekening.
“Saat kami cek di koper itu ada boardingpass perjalanan dari Hongkong dan Surabaya ke Jakarta menggunakan pesawat komersil. Di paspornya ia sudah bolak balik ke Hongkong sejak tahun 2014 ,” kata Kapolres Jakarta Utara, Kombes M Awal Chairuddin, Kamis (2/3).
Dikatakan, jenis shabu yang ditemukan pada jasad warga Dusun Rungkut, RT03/02, Ngadipiro, Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur itu berkualitas bagus dan ia diduga sebagai kurir narkoba jaringan internasional.
“Dia (mayat) menelan kapsul itu agar bisa lolos di bandara. Dan hasil outopsi ditubuhnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Kemungkinan korban tewas akibat reaksi dari kapsul shabu yang ditelannya. Kasus ini masih kami lakukan pengembangan,” ujar Awal.
Seperti diberitakan, mayat tersebut ditemukan, pada Kamis (23/3), sekitar pukul:15.00 WIB di rawa-rawa di pinggir Tol Kapuk 2, Prof Dr Ir Soedijatmo KM 21.300, Penjaringan Jakarta Utara.
Jasad tersebut ditemukan pertamakali oleh petugas PJR Tol kemudian disampaikan ke Polsek Metro Penjaringan. Saat dilakukan identifikasi jasad korban dalam posisi telentang mengenakan baju kotak-kotak di balut jas hitam, celana jens dan sepatu sport putih.
(Pos Kota) (ilham/win)
0 komentar :
Posting Komentar